Sebagian Warga Ingin MBG Dihentikan, Ini Alasannya

Menurut survei Indikator Politik, ada 34,1% responden masyarakat Indonesia yang berpendapat program makan bergizi gratis (MBG) sebaiknya dihentikan.

Di kelompok ini, mayoritas atau 33,4% ingin MBG dihentikan karena maraknya kasus keracunan.

"Jika pemerintah ingin melanjutkan, maka mereka yang mengatakan belum puas dan ada aspirasi untuk menghentikan ini harus diyakini dengan kerja yang lebih baik lagi," kata peneliti utama Indikator Hendro Prasetyo dalam paparannya secara daring, Sabtu (8/11/2025).

"Untuk itu, penyelenggara MBG perlu mendapatkan informasi yang lebih bagus dalam penanganan masalah keracunan," kata Hendro.

Berikut 10 alasan teratas yang membuat responden ingin program MBG dihentikan, menurut survei Indikator Politik:

1. Banyak kasus keracunan: 33,4%
2. Anggaran dapat dialihkan ke program lain: 9,7%
3. Diganti dalam bentuk uang: 9,2%
4. Tidak tepat sasaran: 4,9%
5. Dialihkan ke program pendidikan: 4,4%
6. Masih banyak yang belum dapat program tersebut: 4,3%
7. Banyak anak kurang suka dengan menu MBG: 4,1%
8. Membebani anggaran negara: 3,3%
9. Terindikasi banyak terjadinya korupsi: 3,3%
10. Banyak masalah dalam program tersebut: 2,9%

Survei ini melibatkan 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas yang tersebar di seluruh Indonesia. Responden dipilih melalui metode multistage random sampling.

Pengambilan data dilakukan pada 20-27 Oktober 2025 melalui wawancara tatap muka dengan pewawancara terlatih. Toleransi kesalahan survei (margin of error) +/-2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

(Baca: Korban Keracunan MBG Capai 16 Ribu Orang per Akhir Oktober 2025, Ini Sebarannya)