Anggota Legislatif Perempuan di Indonesia Perlahan Naik hingga 2024

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hasil Pemilu 2024 menempatkan perempuan di parlemen dengan proporsi 22,46%. Capaian tersebut masih kurang dari target minimal yang sebesar 30%.

Akan tetapi, sejak Pemilu 2019 jumlah anggota legislatif perempuan menunjukkan peningkatan sekalipun tidak signifikan.

Pada 2018, misalnya, keterwakilan perempuan di parlemen sebesar 17,32%. Pada 2019, naik menjadi 20,52%.

Setelahnya, tren kenaikan persentase keterwakilan perempuan di parlemen cenderung naik sampai 2024, kecuali pada 2022 yang turun tipis. Seiring dengan itu, persentase anggota legislatif laki-laki menurun, sebagaimana terlihat pada grafik di atas.

“Bahkan sejak tahun 2018 angka legislator perempuan meningkat lebih dari 5% poin,” kata BPS dalam laporannya.

Studi yang dilakukan BPS menemukan, ada beberapa faktor yang mendorong rendahnya keterlibatan perempuan dalam parlemen, antara lain:

• Persepsi jika ranah politik lebih cocok untuk laki-laki.
• Proses seleksi dalam partai politik yang sebagian besar dilakukan oleh laki-laki.
• Tidak adanya jaringan antara organisasi massa, LSM, dan partai-partai politik untuk memperjuangkan representasi perempuan.

“Faktor lainnya yang juga sangat berpengaruh pada keterbatasan kontribusi perempuan pada lembaga legislatif adalah keluarga, finansial, dan sistem multipartai,” ucap BPS.

(Baca: 174 Anggota DPR 2024-2029 Terindikasi Dinasti Politik, Golkar Terbanyak)