Pemilihan umum (pemilu) yang digelar sejak 2004 hingga 2019 memunculkan tiga partai politik pemenang dengan perolehan suara terbesar nasional.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Golkar menjadi partai politik pemenang pada Pemilu 2004.
Partai berlogo pohon beringin ini memperoleh 24,48 juta suara atau 21,57% dari suara sah pemilu DPR yang sebesar 113,49 juta suara.
Adapun perolehan kursi DPR Golkar tercatat sebanyak 127 kursi atau 23,09% dari total kursi dewan, yakni 550 kursi.
Pemilu 2004 digelar bersamaan dengan pemilihan presiden (pilpres). Ini menjadi pilpres perdana yang dipilih langsung oleh rakyat sebab sebelumnya dipilih melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pilpres pada tahun tersebut dilangsungkan sebanyak dua putaran lantaran pada putaran pertama tak ada yang memenuhi batas suara minimal, yakni lebih dari 50% dari total suara sah pilpres.
Putaran kedua dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) dengan perolehan suara 69,26 juta atau 60,62% dari total suara sah pilpres sebesar 114,25 juta suara. Kedua pasangan itu diusung oleh Demokrat, PBB, dan PKPI.
Pengaruh Golkar sebagai partai pemenang 2004 meredup saat memasuki Pemilu 2009. Pada pemilihan tahun itu, Demokrat yang mendominasi.
(Baca juga: Ini Perolehan Suara Partai Demokrat dalam Pemilu 2004-2019)
Partai di bawah komando Presiden SBY itu mengantongi 21,65 juta suara atau 20,81% dari total suara Pemilu DPR sebanyak 104,04 juta suara.
Demokrat memperoleh 148 kursi DPR atau 26,43% dari total kursi dewan yang sebanyak 560 kursi.
Pada Pilpres 2009, pengaruh SBY dan Demokrat masih cukup kuat. SBY kembali memenangkan pilpres bersama gandengannya, Boediono, kontan dalam satu putaran. Adapun suara yang diperoleh mencapai 73,87 juta atau 60,80% dari total suara sah pilpres sebesar 121,5 juta suara.
Menginjak 2014, PDIP memutarbalikkan keadaan dengan menjadi partai pemenang. Partai berlogo banteng ini memperoleh 23,67 juta suara atau 18,96% dari total suara Pemilu DPR yang sebesar 124,88 juta suara.
PDIP memperoleh 109 kursi DPR atau setara 19,46% dari total kursi Senayan yang sebanyak 560 kursi.
(Baca juga: Lumbung Suara Terbesar PDI Perjuangan pada Pemilu 2019 Ada di Jawa Tengah)
Bersamaan dengan kemenangannya dalam pemilihan DPR, capres yang diusung PDIP juga unggul dalam satu putaran. Pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan JK tercatat mengantongi suara sebanyak 70,99 juta atau 53,15% dari total suara pilpres yang sebanyak 133,57 juta suara.
Lima tahun berikutnya, PDIP kembali unjuk gigi sebagai partai pemenang. Partai di bawah kendali Megawati Soekarnoputri ini mengantongi 27,05 juta suara atau 19,91% dari total suara sah pada Pemilu 2019.
Perolehan suara itu menjadi yang terbesar bila dibandingkan dengan partai pemenang lainnya sejak Pemilu 2004.
Kursi PDIP di DPR naik menjadi 128 kursi, seturut penambahan kuota kursi dewan yang mencapai 575 kursi pada Pemilu 2019.
Jokowi pun tancap gas dua periode. Bersama dengan wakilnya, Maruf Amin, petahana ini mengantongi 85,6 juta atau 55,5% dari total suara pilpres sebanyak 154,25 juta suara pada Pilpres 2019.
(Baca juga: Menakar Kekuatan Partai Politik Islam, Ini Tren Suaranya Sejak 1999)