Berdasarkan data Statista, smelter Guixi di Tiongkok menjadi smelter tembaga terbesar di dunia pada saat ini. Smelter milik Jiangxi Copper tersebut memiliki kapasitas 600 ribu ton.
Smelter Birla yang berlokasi di India berada di posisi kedua. Smelter tersebut memiliki kapasitas sebesar 500 ribu ton.
Smelter Chuquicamata di Cile, Jinchuan di Tiongkok, Hamburg di Jerman, Besshi di Jepang, dan Saganoseki di Jepang berada di posisi berikutnya. Kelima smelter itu punya kapasitas yang sama besar, yakni 450 ribu ton.
Tiga smelter terakhir dalam daftar ini juga memiliki kapasitas yang sama, yaitu 400 ribu ton. Ketiga smelter tersebut, antara lain smelter El Teniente di Cile, Chifeng di Tiongkok, dan Chinalco Southeast Copper di Tiongkok.
Indonesia tak masuk daftar tersebut. Kendati, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan smelter tembaga milik Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur pada 12 Oktober 2021. Smelter tersebut digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di dunia dengan kapasitas 1,7 juta ton tembaga.
Adapun, menurut data US Geological Survey pada 2017, Tiongkok menjadi negara dengan kapasitas smelter terbesar yang mencapai 5,5 juta ton. Cile dan Jepang menduduki posisi selanjutnya dengan kapasitas smelter masing-masing sebesar 1,5 juta ton dan 1,2 juta ton.
Berdasarkan Encyclopedia Britannica, smelter atau tempat peleburan dipakai untuk ekstraksi logam dasar dari bijih logam menggunakan tenaga kalor dan zat pereduksi kimia yang bersumber dari karbon. Sumber karbon berguna untuk menghilangkan oksigen dari bijih sehingga menghasilkan elemen logam murni sebagai produknya.
(Baca: Pemerintah Targetkan Bangun 53 Smelter Pertambangan hingga 2024)