Pertambangan Pulau Kecil Dianggap Tak Banyak Menguntungkan Warga

Pertambangan

Lite

Nabilah Muhamad 08/07/2025 15:58 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut survei Litbang Kompas, masyarakat umumnya menganggap pertambangan di pulau kecil Indonesia hanya menguntungkan elite politik dan perusahaan, bukan menguntungkan warga setempat.

Pihak Paling Diuntungkan dari Pertambangan di Pulau Kecil Indonesia menurut Responden (Juni 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Pertambangan Pulau Kecil Dianggap Tak Banyak Menguntungkan Warga

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pihak Paling Diuntungkan dari Pertambangan di Pulau Kecil Indonesia menurut Responden (Juni 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Litbang Kompas menyurvei pandangan publik tentang pihak mana saja yang diuntungkan dari pertambangan di pulau-pulau kecil Indonesia.

Hasilnya, sebanyak 37,9% responden berpendapat pengerukan sumber daya alam tersebut dinikmati oleh elite politik.

Ada juga yang menilai pertambangan di pulau kecil menguntungkan perusahaan terkait (36,8%), pemerintah daerah (9%), dan pemerintah pusat (7,9%).

Sementara hanya 5,9% responden yang menilai aktivitas ini menguntungkan bagi masyarakat sekitar.

"Terlepas dari beragamnya anggapan itu, publik bersepakat pada satu hal, keuntungan terbesar bukan di pihak warga," tulis peneliti Litbang Kompas dalam laporannya, Senin (7/7/2025).

Survei ini melibatkan 512 responden dari 72 kota di 38 provinsi yang dipilih secara acak, sesuai proporsi penduduk di setiap provinsi.

Pengambilan data dilakukan pada 16-19 Juni 2025 melalui wawancara telepon. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,25% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

(Baca: Banyak Warga Indonesia Nilai Lingkungan Pulau Kecil Perlu Dijaga)

Editor : Adi Ahdiat