Penjualan PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berasal dari komoditas emas sepanjang 2017 mencapai US$ 1,95 miliar setara Rp 25,96 triliun. Jumlah tersebut mencapai 39,46% dari total penjualan PTFI dari tiga komoditas (tembaga, emas dan perak) yang mencapai US$ 4,95 miliar atau sekitar Rp 65,79 triliun. Pendapatan perusahaan terbesar berasal dari penjualan komoditas tembaga, yakni mencapai US$ 2,95 miliar setara Rp 39,17 triliun atau sekitar 59,5% dari total penjualan. Sisanya, penjualan dari perak mencapai US$ 49,09 juta senilai Rp 652,87 miliar atau sebesar 0,99% dari total penjualan perusahaan.
Berdasarkan geografis, penjualan PTFI terbesar untuk pasar domestik dengan nilai US$ 2,02 miliar atau sekitar 45,51% dari total penjualan bersih sebesar US$ 4,45 miliar dan sisanya di ekspor ke mancanegara. Negara tujuan utama PTFI adalah Jepang dengan nilai US$ 637,62 juta kemudian diikuti India sebesar US$ 576,97 juta di urutan kedua dan ketiga India dengan nilai US$ 378 juta.
Sebagai informasi, pada 12 Juli 2018, PT Inalum, Freeport McMoRan Inc dan Rio Tinto sepakat menandatangani pokok-pokok perjanjian (Head of Agreement/HOA) mengenai divestasi saham PTFI. Jika perjanjian ini terlaksana, Inalum akan menjadi pemegang saham 51% saham PTFI dari saat ini sebesar 9,36%.