Indonesia membukukan impor dengan Iran US$ 21,63 juta data per Desember 2021. Nilai tersebut naik 22,1% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 17,72 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Iran, impor dalam 10 tahun terakhir telah mengalami penurunan cukup dalam. Terendah impor Indonesia adalah US$ 17,72 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 773,51 juta.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Iran, 0,04 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada 0,02 ribu produk.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Iran. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler
Masuk dalam kode HS 84, Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan dan bagiannya. Impor produk ini dari Iran berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor senilai US$ 6.268 ribu. Nilai impor Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler;bagiannya ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 69 ribu.
- Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan
Masuk dalam kode HS 08, Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan dan kulit buah atau melon jeruk. Dari negara ini, Indonesia mengimpor US$ 3.919 ribu.
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka
Impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka dari negara ini berada di urutan 42. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 3.848 ribu. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari distilasi mereka adalah Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Amerika Serikat dan Nigeria.
- Besi dan baja
Impor Besi dan baja dari negara ini berada di urutan 36. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 2.793 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Besi dan baja berasal dari Cina, Jepang, Afrika Selatan, India dan Korea, Republik.
- Bahan kimia anorganik
Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 71 negara. Impor Bahan kimia anorganik dari negara ini berada di urutan 38. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 1.137 ribu. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Bahan kimia anorganik adalah Cina, Jepang, Korea, Republik, Amerika Serikat dan India.