Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (15/2) merilis nilai ekspor Indonesia pada Januari 2018 turun 2,81% menjadi US$ 14,46 miliar dari Desember tahun lalu akibat turunnya ekspor nonmigas sebesar 1,45%. Namun, jika dibanding dengan Januari 2017, nilai ekspor masih tumbuh 7,86% (YoY).
Sementara nilai impor Januari masih mencatatkan kenaikan tipis 0,26% menjadi 15,13 miliar dari posisi Desember 2017 karena meningkatnya impor migas. Demikian pula jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya naik 26,44% akibat meningkatnya impor kendaraan dan komponennya sebesar 31,8%.
Kinerja ekspor yang mengalami penurunan sementara impor masih membukukan kenaikan membuat neraca perdagagan kembali mengalami defisit sebesar US$ 676,9 juta. Ini merupakan yang kedua kalinya secara beruntun sejak Desember 2017.