Ekspor besi dan baja Indonesia menunjukkan performa yang baik dalam lima tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai ekspor besi dan baja pada 2020 mencapai US$ 11,3 miliar, naik 43,03% dari tahun sebelumnya US$ 7,9 miliar.
Nilai ekspor besi dan baja terus meningkat sejak 2016 yang tercatat sebesar US$ 2,2 miliar. Kemudian nilai ekspor besi dan baja terus naik dengan rata-rata 52,08% tiap tahunnya.
Selain nilainya yang terus meningkat, volume ekspor besi dan baja pun menunjukkan tren meningkat sejak 2016 yang tercatat sebesar 2,9 juta ton. Volumenya meningkat dengan rata-rata 34,68% per tahun hingga 2020 mencapai 9,3 juta ton.
Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor besi dan baja dari Indonesia terbesar pada 2020, senilai US$ 7,53 miliar dengan volume 6,03 juta ton. Taiwan menyusul di posisi kedua dengan nilai ekspor besi dan baja sebesar US$ 1,03 miliar dengan volume 660,3 juta ton.
Negara tujuan ekspor besi dan baja Indonesia terbesar ketiga adalah Korea Selatan senilai US$ 556,2 miliar dengan volume 348,4 juta ton. Kemudian, Malaysia menyusul di posisi keempat dengan nilai ekspor besi dan baja sebesar US$ 422,2 miliar dan volume 531,1 juta ton.
(Baca: Volume Ekspor Gula Nasional Naik Tajam hingga 1.200% pada 2020)