Data ASEANstats menunjukkan, terdapat 10 jenis barang yang paling banyak dipasarkan oleh negara-negara ASEAN pada 2021. Akumulasi nilai barang-barang tersebut mencapai US$1,17 triliun.
Jenis barang terbanyak yang diekspor oleh kelompok Asia Tenggara ini adalah mesin dan peralatan listrik serta aksesorinya sebesar US$489,65 miliar pada 2021. Adapun pangsa ekspornya sebesar 28% dari total nilai ekspor.
Barang terbanyak kedua, yakni reaktor nuklir, ketel uap, serta bagian dari barang tersebut yang senilai US$179,25 miliar. Pangsa ekspornya mencapai 10,5%.
Barang ketiga diisi bahan bakar mineral dan kawan-kawannya sebesar US$155,51 miliar. Pangsa pasar ekspornya sebesar 9,1%.
Adapun ekspor terkecil yakni mutiara alami hingga koin sebesar US$42 miliar dengan pangsa ekspor 2,5%. Sementara barang lainnya terakumulasi hingga US$539,72 miliar atau 31,5%.
Berikut rincian dan nilai jenis barang yang banyak diekspor oleh negara-negara ASEAN pada 2021:
- Mesin dan peralatan listrik serta bagiannya; perekam dan penghasil suara; perekam dan penghasil gambar dan suara televisi, bagian dan aksesori dari barang tersebut: US$489,65 miliar
- Reaktor nuklir, ketel uap, mesin dan peralatan mekanis, dan bagian dari barang terebut: US$179,25 miliar
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan hasil penyulingannya; zat bitumen; lilin mineral: US$155,51 miliar
- Lemak dan minyak hewani atau nabati serta produk pemecahannya; lemak hewani olahan; lilin hewani atau nabati: US$56,12 miliar
- Plastik dan barangnya: US$53,72 miliar
- Karet dan barangnya: US$53,59 miliar
- Kendaraan—selain sarana perkeretaapian atau trem—dan bagian aksesorisnya: US$52,41 miliar
- Alat optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, medis atau bedah; suku cadang dan aksesoris: US$46,97 miliar
- Besi dan baja: US$44,06 miliar
- Mutiara alami yang dibudidayakan; batu mulia dan semi mulia; logam mulia, logam yang dipalut dengan logam mulia, dan barang daripadanya; perhiasan imitasi; koin: US$42 miliar
- Lainnya: US$539,72 miliar
(Baca juga: Negara ASEAN dengan Peranan Impor Tertinggi ke Indonesia hingga Mei 2023)