Indonesia membukukan impor dengan Iran sebesar US$ 14.633 ribu data per Desember 2022. Nilai tersebut semakin jatuh 32,35% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 21.631 ribu.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Iran, impor dalam 10 tahun terakhir menurun sangat tajam. Terendah impor Indonesia adalah US$ 14.633 ribu dan untuk impor tertinggi di angka US$ 419,063 ribu.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Iran, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada 23 produk.
- Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan. Dalam klasifikasi tradmap, Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan masuk kategori produk HS dengan kode 08. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan dan kulit buah atau melon jeruk
(Baca: Indonesia Paling Banyak Ekspor Tembakau ke Belarus)
Pada 2022, Indonesia tercatat mengimpor senilai US$ 5.211 ribu. Nilai impor Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan;kulit buah atau melon jeruk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 3.919 ribu.
- Bahan kimia anorganik
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Bahan kimia anorganik. Nilai impor dari Iran pada 2022 tercatat US$ 4.119 ribu. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 1.137 ribu.
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka
Di urutan berikutnya, Indonesia juga mengimpor senilai US$ 2.493 ribu Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka dari Iran. Nilai impor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 3.848 ribu. Impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka dari Iran tercatat berada di urutan 43. Selain negara tersebut, impor terbesar Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka berasal dari Singapura, Malaysia, Nigeria, Amerika Serikat dan India. Indonesia juga tercatat mengimpor produk ini dari 63 negara. .
- Bahan kimia organik
Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari 69 negara. Impor Bahan kimia organik dari negara ini berada di urutan 42. Pada 2022, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 892 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Bahan kimia organik berasal dari Mali, Cina, Singapura, Malaysia dan India.
- Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah..
Produk lainnya, Indonesia banyak mengimpor Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah. dari Iran. Nilai impor produk ini tercatat senilai US$ 834 ribu. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 971 ribu. Selain Iran, Indonesia juga mengandalkan impor Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah. dari Cina, Mali, Jepang, Amerika Serikat dan Singapura. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 101 negara lainnya.