Nilai tukar mata uang Turki, lira mengalami pelemahan lebih dari 42% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini hingga 13 Agustus 2018 (YTD). Terdepresiasinya nilai tukar mata uang negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan memunculkan spekulasi bahwa Turki mulai memasuki krisis finansial dan diperkirakan dapat mempengaruhi perdagangan Indonesia. Namun, spekulasi tersebut dibantah oleh Erdogan bahwa fundamental ekonomi Turki tidak bermasalah.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan Indonesia-Turki mencapai US$ 1,7 miliar setara Rp 24,69 triliun. Angka tersebut hanya sekitar 1% dari total perdagangan Indonesia dengan mitranya di seluruh dunia yang mencapai US$ 168,83 miliar. Sehingga jika terjadi sesuatu di Turki tidak banyak berpengaruh terhadap pasar ekspor nasional.
Perdagangan Indonesia-Turki sepanjang periode Januari-Mei 2018 tumbuh 28,46% menjadi US$ 835,14 juta. Jumlah tersebut terdiri dari ekspor US$ 620,5 juta dan impor US$ 214,6 juta sehingga neraca perdagangan mencatat surplus US$ 405,88 juta.