Indonesia Ekspor Kendaraan selain Sarana Perkeretaapian atau Trem Senilai US$ 0,59 Juta ke Istana pada 2023

1
Agus Dwi Darmawan 10/01/2025 09:39 WIB
Image Loader
Memuat...
Produk Utama yang Diekspor Indonesia ke Istana pada 2023
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indonesia membukukan ekspor dengan istana sebesar US$ 0,76 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 76,04% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 0,43 juta.

Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan istana, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Tahun 2023 merupakan catatan sejarah dengan rekor nilai ekspor tertinggi.

(Baca: Nilai Ekspor Pakaian Provinsi Banten Oktober 2024)

Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke istana, 35 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 12 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke istana. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.

Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke istana. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.

  1. Kendaraan selain sarana perkeretaapian atau trem, serta suku cadang dan perlengkapannya
  2. Di urutan pertama, Indonesia banyak mengekspor Kendaraan selain sarana perkeretaapian atau trem, serta suku cadang dan perlengkapannya. Dalam klasifikasi tradmap, Kendaraan selain sarana perkeretaapian atau trem, serta suku cadang dan perlengkapannya masuk kategori produk HS dengan kode 87.

    Pada 2023, Indonesia tercatat mengekspor senilai US$ 0,59 juta. Nilai ekspor Kendaraan selain sarana perkeretaapian atau trem, serta suku cadang dan perlengkapannya ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 111 ribu.

  3. Lemak dan minyak hewani, nabati atau mikroba serta produk pemecahannya
  4. (Baca: Provinsi Sumatera Selatan Ekspor US$1,41 Juta Ikan Kerang Kerangan Moluska dan Olahannya)

    Di urutan kedua, ekspor Indonesia paling banyak adalah produk Lemak dan minyak hewani, nabati atau mikroba serta produk pemecahannya. Nilai ekspor dari istana pada 2023 tercatat US$ 46 ribu. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 61 ribu.

  5. Kertas dan kertas karton
  6. Selain itu, Indonesia juga mengekspor senilai US$ 33 ribu Kertas dan kertas karton ke istana. Nilai ekspor produk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 27 ribu. Tujuan ekspor Indonesia untuk memasarkan produk ini ada satu negara. Ekspor Kertas dan kertas karton ke istana tercatat merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber ekspor Kertas dan kertas karton adalah Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris Raya dan Italia.

  7. Kayu dan barang dari kayu
  8. Ekspor Kayu dan barang dari kayu ke istana, saat ini merupakan yang terbesar. Untuk tujuan negara ini, Indonesia melakukan ekspor US$ 25 ribu. Negara lainnya yang menjadi andalan ekspor Kayu dan barang dari kayu dengan nilai terbesar adalah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman dan Inggris Raya.

  9. Minyak atsiri dan resinoid
  10. Masuk dalam kode HS 33, Minyak atsiri dan resinoid merupakan kelompok produk barang ekspor yang dikategorikan bersama dengan sediaan wewangian, kosmetik atau toilet. Dari negara ini, Indonesia mengekspor senilai US$ 12 ribu. Ekspor Minyak atsiri dan resinoid yang terbesar saat ini masih dengan tujuan ke istana. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber ekspor Minyak atsiri dan resinoid Indonesia adalah Amerika Serikat, Cina, Jerman, Perancis dan Inggris Raya.

Data Populer

Lihat Semua