Impor Kayu Indonesia dari Uruguay Turun Menjadi US$ 9,68 Juta
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Uruguay US$ 18,33 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut turun drastis 22,09% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 23,53 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Uruguay, impor dalam 10 tahun terakhir telah mengalami penurunan cukup dalam. Terendah impor Indonesia adalah US$ 9,17 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 38,15 juta.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Mesin dari Estonia pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Uruguay, 41 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat tujuh produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Uruguay. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Kayu dan barang -barang kayu
- Ikan dan krustasea, moluska dan invertebrata air lainnya
- Kulit dan kulit mentah (selain furskins) dan kulit
- Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya
- Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Kayu dan barang -barang kayu. Dalam klasifikasi tradmap, Kayu dan barang -barang kayu masuk kategori produk HS dengan kode 44. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan arang kayu
Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor sebanyak US$ 9,68 juta. Nilai impor Kayu dan barang -barang kayu; arang kayu ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 11.650 ribu.
(Baca: Provinsi Banten Ekspor US$70,51 Juta Besi dan Baja)
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Ikan dan krustasea, moluska dan invertebrata air lainnya. Nilai impor dari Uruguay pada 2023 tercatat US$ 5,48 juta. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 6.700 ribu.
Di urutan ke ketiga adalah, Indonesia banyak mengimpor Kulit dan kulit mentah (selain furskins) dan kulit dari Uruguay. Nilai impor produk ini tercatat senilai US$ 2,36 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 2.429 ribu. Impor Kulit dan kulit mentah (selain furskins) dan kulit yang terbesar saat ini masih berasal dari Uruguay. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Kulit dan kulit mentah (selain furskins) dan kulit Indonesia adalah Italia, Amerika Serikat, Brazil, Cina dan Spanyol.
Impor Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 0,79 juta. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya adalah Amerika Serikat, Brazil, Kanada, Indonesia dan Swedia.
Indonesia juga mengimpor US$ 4 ribu Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut dari Uruguay. Nilai impor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 63 ribu. Selain Uruguay, Indonesia juga mengandalkan impor Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut dari Swiss, Uni Emirat Arab, Hong Kong, Cina, Inggris dan Amerika Serikat. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.