Indonesia Impor Bahan Bakar Mineral Senilai US$ 155,84 Juta dari Kazakhstan pada 2023

1
Agus Dwi Darmawan 08/09/2025 09:07 WIB
Image Loader
Memuat...
Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Kazakhstan pada 2023
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indonesia membukukan impor dengan Kazakhstan senilai US$ 232,9 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut terlihat turun 60.22% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 585,48 juta.

Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Kazakhstan, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 13,77 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 585,48 juta.

(Baca: Harga Gas Alam Dunia Turun Menuju Level US$3,05 /Mmbtu (Jumat, 05 September 2025))

Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Kazakhstan, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 15 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.

Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Kazakhstan. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.

  1. Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka
  2. Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka. Dalam klasifikasi tradmap, Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka masuk kategori produk HS dengan kode 27. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan zat bitumen dan mineral

    Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor sebanyak US$ 155,84 juta. Nilai impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka; zat bitumen; mineral ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 280,67 juta.

  3. Besi dan baja
  4. (Baca: Statistik Nilai Impor Produk Industri Percetakan asal Pelabuhan Kode Hs 49 Periode 2018-2025)

    Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Besi dan baja. Nilai impor dari Kazakhstan pada 2023 tercatat US$ 67,41 juta. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 298,83 juta.

  5. Seng
  6. Selain itu, Indonesia juga mengimpor sebanyak US$ 6,58 juta Seng dari Kazakhstan. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari satu negara. Impor Seng dari Kazakhstan tercatat merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Korea, Republik, Belgia, Belanda, Spanyol dan Kanada.

  7. Garam
  8. Untuk produk, Indonesia banyak mengimpor Garam dari Kazakhstan. Nilai impor produk ini tercatat US$ 1,74 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 5.790 ribu. Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari satu negara. Impor Garam dari Kazakhstan tercatat merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Garam adalah Cina, Türkiye, Amerika Serikat, Jerman dan India.

  9. Aluminium
  10. Impor produk lainnya adalah Aluminium senilai US$ 1,24 juta. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Impor Aluminium yang terbesar saat ini masih berasal dari Kazakhstan. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Aluminium Indonesia adalah Cina, Jerman, Amerika Serikat, Kanada dan Italia.

Data Stories Terkini
Databoks Premium

Data Populer

Loading...