Impor Bahan Bakar Mineral Indonesia dari Malaysia Turun Menjadi US$ 4,97 Miliar


Nama Data | Nilai |
---|---|
Bahan bakar mineral; minyak mineral | 4,97 Juta |
Reaktor nuklir; boiler; mesin | 1,08 Juta |
Plastik | 894.007 |
Mesin listrik | 655.213 |
Bahan kimia organik | 605.288 |
Besi | 310.877 |
Produk kimia lain -lain | 180.509 |
Aluminium | 175.600 |
Persiapan sereal | 128.117 |
Persiapan yang dapat dimakan | 126.009 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Malaysia US$ 10,76 miliar data per Desember 2023. Nilai turun drastis 13.75% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 12,48 miliar.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Malaysia, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 6,93 miliar dan untuk impor tertinggi di angka US$ 12,48 miliar.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Reaktor Nuklir dari Jamaika pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Malaysia, 46 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 92 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Malaysia. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka
- Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
- Plastik
- Mesin dan peralatan dan bagian listrik
- Bahan kimia organik
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka. Dalam klasifikasi tradmap, Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka masuk kategori produk HS dengan kode 27. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan zat bitumen dan mineral
Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor senilai US$ 4,97 miliar. Nilai impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka; zat bitumen; mineral ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 6,28 miliar.
(Baca: Pengeluaran Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya di Kota Ternate Bulan Januari Naik 0,19%)
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis. Nilai impor dari Malaysia pada 2023 tercatat US$ 1,08 miliar. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 944,82 juta.
Produk lainnya Plastik dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 39. Indonesia mengimpor senilai US$ 894,01 juta. Impor Plastik yang terbesar saat ini masih berasal dari Malaysia. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Plastik Indonesia adalah Cina, Amerika Serikat, Jerman, Korea, Republik dan Belgia.
Impor Mesin dan peralatan dan bagian listrik dari Malaysia, saat ini merupakan yang terbesar. Dari negara ini, Indonesia melakukan impor sebanyak US$ 655,21 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan impor Mesin dan peralatan dan bagian listrik dengan nilai terbesar adalah Cina, Hong Kong, Cina, Taipei, Cina, Amerika Serikat dan Jerman.
Impor Bahan kimia organik dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 605,29 juta. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Amerika Serikat, Irlandia, Swiss dan Belgia.