Indonesia masih bertahan di 10 besar dalam Global Retail Development Index (GRDI) 2017 yang dirilis oleh lembaga konsultan A.T Kearney. Pada 2017, pasar ritel Indonesia berada di posisi 8 dari 30 negara berkembang di seluruh dunia. Dalam daftar GRDI 2017, Indonesia memperoleh skor 55,9 dari skor tertinggi 100 dan berada di urutan 8. Posisi ini turun dari tahun sebelumnya yang berada di urutan 5.
Menurut Partner and Head Southeast Asia A.T Kearney Soo Ghee Chua, Indonesia sudah lama menjadi incaran peritel asing. Dibukanya Daftar Negatif Investasi (DNI) membuka peluang bagi investor asing untuk masuk ke pasar ritel domestik, baik untuk menguasai pasar swalayan ataupun e-commerce. Penilaian ini GRDI terdiri atas empat kriteria, yakni atraktif pasar, tingkat risiko negara, kejenuhan pasar, serta tekanan waktu.
Sementara India berada di urutan teratas dalam GRDI 2017 dengan skor 71,7. Posisi ini berhasil menggeser yang sebelumnya dihuni oleh Tiongkok. Meningkatnya investasi asing, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta pangsa pasar yang besar membuat ritel India menjadi paling atraktif di negara berkembang.