Siswa Indonesia Kehilangan 0,33 Tahun Waktu Belajar Akibat Pandemi

Pendidikan

Lite

Dwi Hadya Jayani 30/04/2021 11:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Penutupan sekolah akibat pandemi Covid-19 membuat banyak siswa kehilangan kesempatan belajar. LAYS di Indonesia pun diperkirakan berkurang rata-rata sebesar 0,33 tahun dalam skenario menengah.

Estimasi Rata-rata Kehilangan Learning-Adjusted Years of Schooling (LAYS)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Siswa Indonesia Kehilangan 0,33 Tahun Waktu Belajar Akibat Pandemi

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Estimasi Rata-rata Kehilangan Learning-Adjusted Years of Schooling (LAYS)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memperkirakan penutupan sekolah akibat pandemi virus corona Covid-19 membuat banyak siswa di Indonesia kehilangan kesempatan belajar (learning losses). Ini tecermin dari proyeksi berkurangnya waktu belajar siswa di sekolah melalui indikator Learning-Adjusted Years of Schooling (LAYS).

Berdasarkan Human Capital Index 2020, Indonesia memiliki LAYS selama 7,83 tahun. Akibat penutupan sekolah saat pandemi, LAYS di Indonesia diperkirakan berkurang rata-rata sebesar 0,33 tahun menjadi 7,5 tahun dalam skenario menengah.

Dalam skenario optimistis, LAYS di Indonesia menurun rata-rata 0,22 tahun menjadi 7,61 tahun. Sedangkan, rata-rata penurunan LAYS di Indonesia dalam skenario pesimistis sebesar 0,48 tahun menjadi 7,35 tahun.

(Baca: Dampak Pandemi, Mayoritas Anak Indonesia Putus Sekolah Karena Ekonomi)

Editor : Dimas Jarot Bayu