Capaian Revitalisasi Sekolah RI Lampaui Target sampai November 2025

Pendidikan

Lite

Akbar Ridwan 26/11/2025 18:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, realisasi revitalisasi satuan pendidikan di Indonesia telah melebihi target sampai awal November 2025.

Target dan Realisasi Program Revitalisasi Satuan Pendidikan (Mei-November 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Capaian Revitalisasi Sekolah RI Lampaui Target sampai November 2025

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Target dan Realisasi Program Revitalisasi Satuan Pendidikan (Mei-November 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), realisasi revitalisasi satuan pendidikan di Indonesia telah melebihi target sampai awal November 2025.

Revitalisasi ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) sektor pendidikan yang diluncurkan pada Hari Pendidikan Nasional pada Mei 2025.

Kemendikdasmen menjelaskan, di jenjang pendidikan di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, target revitalisasi sebanyak 9.429 sekolah, tapi realisasinya mencapai 14.071 sekolah penerima manfaat.

Kemudian di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, target awal revitalisasi hanya 982 sekolah, tapi realisasinya naik menjadi 2.000 sekolah.

"Dengan PHTC Revitalisasi Satuan Pendidikan kami berharap pendidikan Indonesia memiliki fondasi kuat dari segi infrastruktur, sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan aman dan nyaman," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, dalam siaran pers (13/11/2025).

Gogot menambahkan, PHTC turut berdampak pada sektor ekonomi masyarakat lokal. Sebab, program dilakukan dengan skema swakelola dan melibatkan partisipasi publik.

"Dengan pendekatan ini, program tidak hanya mempercepat pembangunan, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar serta mendorong pembelian bahan bangunan dari lingkungan setempat," kata Gogot.

(Baca: Masih Banyak Ruang Kelas Sekolah RI yang Rusak pada Tahun Ajaran 2024/2025)

Editor : Adi Ahdiat