Guru dan Murid, Pelaku Kekerasan Terbanyak di Sekolah RI 2024

Pendidikan

Lite

Erlina Fury Santika 17/11/2025 18:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data JPPI, guru juga murid jadi pelaku kekerasan terbanyak yang di ranah pendidikan Indonesia pada 2024.

Persentase Pelaku dalam Kasus Kekerasan di Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Guru dan Murid, Pelaku Kekerasan Terbanyak di Sekolah RI 2024

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persentase Pelaku dalam Kasus Kekerasan di Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data yang dikoleksi Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), sepanjang 2024, ada 573 kasus kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan tingkat dasar dan menengah Indonesia.

Lembaga pendidikan ini termasuk sekolah, madrasah, dan pesantren.

Bila dibedah menurut pelaku kekerasan, terbanyak berasal dari guru dengan total 43,9% dari total kasus kekerasan pada tahun tersebut.

JPPI menyebut, meski guru dalam kasus kekerasan di sekolah banyak menjadi pelaku, tetapi tak sedikit yang juga menjadi korban dengan proporsi 10,2% dari total kasus.

"Kasus guru diketapel murid, dipukuli orang tua, dan juga kasus kriminalisasi guru mewarnai serba-serbi dunia pendidikan pada 2024 ini," tulis JPPI dalam laporannya.

Pelaku kekerasan terbanyak berikutnya adalah murid, dengan persentase 13,6%. Proporsi murid sebagai pelaku kekerasan terhitung kecil, tetapi dampak kekerasan yang ditimbulkan juga tidak kalah berbahaya. Ini terjadi terhadap MH, pelajar SMPN 19 Tangerang Selatan, yang belum lama meninggal dunia pada 16 November 2025.

Di satu sisi, korban kekerasan dari peserta didik memang tercantum sangat besar, yakni mencapai 81,9%.

Pelaku selanjutnya adalah tenaga kependidikan, sebesar 2,5%. Lalu lainnya terhimpun 39,8%.

"Mereka yang termasuk lainnya ini adalah petugas keamanan sekolah, orang tua, senior, geng sekolah, masyarakat, dan lain-lain," tulis JPPI.

(Baca: KS dan Bullying Paling Marak Terjadi di Lingkungan Pendidikan RI 2024)

Editor : Erlina Fury Santika