Jumlah SD untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Provinsi Indonesia Juni 2025

Pendidikan

Premium

Akbar Ridwan 30/06/2025 17:50 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Pada Juni 2025, ada 2.303 Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) untuk anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Mayoritas berada di Jawa Barat.

Jumlah Sekolah Dasar Luar Biasa/SDLB untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia Berdasarkan Provinsi (30 Juni 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Jumlah SD untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Provinsi Indonesia Juni 2025”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Sekolah Dasar Luar Biasa/SDLB untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia Berdasarkan Provinsi (30 Juni 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, ada 2.303 Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) untuk anak berkebutuhan khusus di Indonesia pada 30 Juni 2025.

Sebanyak 27,92% di antaranya merupakan SDLB negeri dan 72,08% SDLB swasta.

Adapun sebaran SDLB terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan jumlah 1.221 unit, setara 53% dari total SDLB di Indonesia.

Berikut daftar 10 provinsi dengan jumlah SDLB terbanyak di Indonesia per 30 Juni 2025:

Jawa Barat: 393 SDLB
Jawa Timur: 357 SDLB
Jawa Tengah: 186 SDLB
Sumatera Barat: 186 SDLB
Banten: 121 SDLB
Sulawesi Selatan: 96 SDLB
Jakarta: 83 SDLB
DI Yogyakarta: 81 SDLB
Sulawesi Tenggara: 71 SDLB
Aceh: 67 SDLB

SDLB merupakan satuan pendidikan tingkat dasar untuk anak berkebutuhan khusus.

Berdasarkan Pasal 129 ayat (3) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010, peserta didik berkebutuhan khusus terdiri dari peserta didik yang:

Tunanetra;
Tunarungu;
Tunawicara;
Tunagrahita;
Tunadaksa;
Tunalaras;
Berkesulitan belajar;
Lamban belajar;
Autis;
Memiliki gangguan motorik;
Menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain; dan
Memiliki kelainan lain.