78% Sekolah di Indonesia Masih Belajar Jarak Jauh

Pendidikan

Lite

Dwi Hadya Jayani 01/04/2021 11:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Sebanyak 78% sekolah di Indonesia masih memprioritaskan pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat pandemi corona. Sementara, 22% sekolah sudah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).

Satuan Pendidikan yang Menerapkan Pembelajaran Tatap Muka dan Jarak Jauh (23 Maret 2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

78% Sekolah di Indonesia Masih Belajar Jarak Jauh

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Satuan Pendidikan yang Menerapkan Pembelajaran Tatap Muka dan Jarak Jauh (23 Maret 2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Mayoritas sekolah di Indonesia masih memprioritaskan pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat pandemi virus corona Covid-19. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), jumlahnya mencapai 78% dari total 183.566 satuan pendidikan yang melapor. Sementara, 22% sekolah sudah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).

Berdasarkan wilayahnya, 94% satuan pendidikan di zona merah corona masih menerapkan PJJ. Persentasenya makin rendah seiring turunnya kerawanan corona di suatu wilayah.

Sebaliknya, PTM paling banyak di zona hijau corona, yakni mencapai 41% satuan pendidikan. Angkanya makin rendah seiring naiknya kerawanan corona di suatu wilayah.

(Baca: Mayoritas Mahasiswa Lebih Senang Perkuliahan Daring saat Pandemi Corona)

Pemerintah tengah mendorong PTM terbatas dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat di sekolah. Hal tersebut dilakukan dengan penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Editor : Dimas Jarot Bayu