Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp274.764 per kapita per bulan.
Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Aceh Barat berada di urutan ke-6 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Aceh, serta menempati peringkat ke-89 secara nasional.
(Baca: Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 16.685,3 per Dolar AS (Rabu, 12 November 2025))
Meskipun terjadi kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024 masih di bawah pengeluaran tertinggi yang tercatat pada tahun 2021, yaitu sebesar Rp288.798 per kapita per bulan. Data historis menunjukkan fluktuasi pengeluaran, dengan pertumbuhan signifikan pada tahun 2019 dan 2020, diikuti penurunan pada tahun 2022 dan 2023, sebelum akhirnya kembali naik pada tahun 2024.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2018 adalah Rp201.873. Masyarakat juga mengalokasikan pengeluaran untuk kecantikan, perawatan, rokok dan tembakau, serta sabun mandi, masing-masing sebesar Rp39.771, Rp46.074, Rp169.925, dan Rp56.843.
Di antara kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh, Kota Banda Aceh mencatatkan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tertinggi, yaitu Rp447.005 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 9,3 persen. Kabupaten Nagan Raya berada di urutan kedua dengan pengeluaran Rp381.961, namun mengalami penurunan tipis sebesar 0,1 persen. Kota Sabang menempati posisi ketiga dengan pengeluaran Rp339.726 dan pertumbuhan 7,5 persen. Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Jaya menyusul dengan pengeluaran masing-masing Rp291.914 dan Rp289.551.
Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Kota Banda Aceh menunjukkan angka tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Aceh, mencapai 5,8 persen, dengan total pengeluaran Rp1.371.277. Data yang diolah dari data Susenas ini menunjukkan adanya perbedaan prioritas pengeluaran antar wilayah di Aceh.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kab. Barito Selatan | 2024)
Kota Banda Aceh
Kota Banda Aceh menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan tertinggi di Provinsi Aceh pada tahun 2024, mencapai Rp1.371.277, dengan pertumbuhan 5,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp1.031.407, menempatkan kota ini di urutan kedua setelah Kabupaten Nagan Raya. Secara keseluruhan, total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Banda Aceh mencapai Rp2.402.683, menjadikannya yang tertinggi di Aceh.
Kota Lhokseumawe
Kota Lhokseumawe mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp893.134 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 43,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pengeluaran untuk makanan hanya mencapai Rp798.985, menempatkannya di urutan ke-8 di Provinsi Aceh. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Lhokseumawe adalah Rp1.692.119, menempatkannya di urutan ketiga di antara kabupaten/kota di Aceh.
Kota Sabang
Kota Sabang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp764.253 pada tahun 2024, meningkat 7,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp890.314, menempatkannya di urutan ke-4 di Provinsi Aceh. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Sabang adalah Rp1.654.567, menjadikannya yang kelima tertinggi di Aceh.
Kabupaten Bener Meriah
Kabupaten Bener Meriah mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp716.407 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan tinggi yaitu 34,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp958.426, menempatkannya di urutan ketiga di Provinsi Aceh. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Bener Meriah adalah Rp1.674.833, menjadikannya yang keempat tertinggi di Aceh.