Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Tuban pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp228.994 per kapita per bulan, mengalami penurunan 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS).
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Kabupaten Tuban tahun 2024 sebesar Rp1.264.825 per kapita per bulan, maka pengeluaran untuk aneka barang dan jasa hanya menyumbang sekitar 18,1%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sumatera Utara Periode 2018-2023)
Pengeluaran ini juga lebih rendah jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp676.533 per kapita per bulan, yang mencapai 53,5% dari total pengeluaran. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp588.292 per kapita per bulan atau 46,5% dari total pengeluaran, menunjukkan bahwa alokasi dana untuk kebutuhan dasar masih mendominasi pengeluaran masyarakat Tuban.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Tuban cenderung fluktuatif. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp130.138 per kapita per bulan. Kemudian mengalami kenaikan menjadi Rp152.114 pada tahun 2019, namun sempat turun menjadi Rp143.738 pada tahun 2020. Data menunjukkan anomali pada tahun 2022 yang mencapai Rp397.307, nilai tertinggi dalam periode tersebut, sebelum akhirnya kembali menurun dalam dua tahun terakhir.
Peningkatan pengeluaran masyarakat Kabupaten Tuban secara keseluruhan tidak terlalu signifikan. Pengeluaran total tahun 2024 sebesar Rp1.264.825 per kapita per bulan, hanya sedikit mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat untuk kebutuhan non-primer.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Kabupaten Tuban berada di peringkat ke-20 dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024. Urutan ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Tuban untuk barang dan jasa non-primer masih berada di bawah rata-rata jika dibandingkan dengan daerah lain di provinsi tersebut. Secara nasional, Kabupaten Tuban berada di peringkat ke-256.
(Baca: Nilai Investasi PMD Sektor Industri Kimia dan Farmasi Periode 2013-2023)
Beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur dengan nilai pengeluaran aneka barang dan jasa tertinggi pada tahun 2024 antara lain Kota Surabaya (Rp723.548), Kota Madiun (Rp444.047), Kota Malang (Rp419.184), Kabupaten Situbondo (Rp418.514), dan Kota Pasuruan (Rp407.139). Kota Surabaya mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 18,9%. Sementara Kabupaten Situbondo mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 67,6%.
Kota Surabaya
Kota Surabaya menunjukkan pertumbuhan pengeluaran per kapita bukan makanan yang cukup baik, mencapai 34% menjadi Rp1.541.006. Meski demikian, secara total pengeluaran per kapita (makanan dan bukan makanan) justru mengalami penurunan tipis sebesar 2,3% menjadi Rp2.602.451. Surabaya tetap menduduki peringkat pertama di Jawa Timur untuk kedua kategori pengeluaran tersebut. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp1.061.445.
Kota Malang
Kota Malang mengalami pertumbuhan positif pada pengeluaran per kapita bukan makanan, meningkat 4,5% menjadi Rp1.216.228. Namun, secara keseluruhan, total pengeluaran per kapita justru menurun 10,8% menjadi Rp1.954.918. Kota Malang menduduki peringkat keempat di Jawa Timur untuk total pengeluaran per kapita. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp738.690.
Kota Madiun
Kota Madiun menunjukkan kinerja yang cukup baik dalam hal pengeluaran per kapita bukan makanan, dengan pertumbuhan sebesar 15,3% menjadi Rp1.192.091. Namun, total pengeluaran per kapita mengalami penurunan sebesar 12,8% menjadi Rp2.043.693. Kota Madiun berada di peringkat kedua di Jawa Timur untuk total pengeluaran per kapita. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp851.602.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatat pertumbuhan pengeluaran per kapita bukan makanan sebesar 14,7% menjadi Rp1.077.404. Namun, total pengeluaran per kapita juga mengalami penurunan sebesar 7% menjadi Rp1.959.255. Kabupaten Sidoarjo berada di peringkat ketiga di Jawa Timur untuk total pengeluaran per kapita. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp881.851.
Kota Batu
Kota Batu mengalami pertumbuhan yang signifikan pada pengeluaran per kapita bukan makanan, mencapai 28,9% menjadi Rp968.150. Namun, total pengeluaran per kapita mengalami penurunan tipis sebesar 2,8% menjadi Rp1.735.827. Kota Batu menduduki peringkat keenam di Jawa Timur untuk total pengeluaran per kapita. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp767.677.