Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Boalemo pada tahun 2024 mencapai Rp116.102 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp106.929 per kapita per bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran ini menempatkan Kabupaten Boalemo pada peringkat ke-4 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo dan peringkat ke-362 secara nasional.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa sebesar Rp252.544, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 46 persen. Sementara itu, pengeluaran untuk rokok dan tembakau lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan yang hanya Rp34.242 per kapita per bulan. Namun, masih lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp176.937 per kapita per bulan. Hal ini mengindikasikan alokasi signifikan dari anggaran rumah tangga di Kabupaten Boalemo untuk konsumsi rokok dan tembakau.
(Baca: Harga Aluminium Naik Menjadi US$2955.5 per Ton per Selasa, 23 Desember 2025)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Boalemo mengalami peningkatan dari tahun 2018 hingga 2024. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp68.790 per kapita per bulan, kemudian meningkat menjadi Rp73.034 pada tahun 2019, dan terus naik hingga mencapai angka tertinggi pada tahun 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi antara tahun 2021 dan 2022, yaitu sebesar 23,6 persen. Meskipun sempat mengalami sedikit penurunan sebesar 0,4 persen antara tahun 2020 dan 2021, secara keseluruhan tren pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Boalemo menunjukkan peningkatan yang konsisten.
Di antara kabupaten/kota lain di Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo mencatatkan nilai pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau pada tahun 2024, yaitu Rp122.926 per kapita per bulan, namun mengalami penurunan sebesar 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Gorontalo Utara berada di urutan kedua dengan Rp120.298, juga mengalami penurunan sebesar 1,2 persen. Sementara itu, Kabupaten Bone Bolango mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu 41,4 persen, dengan nilai pengeluaran mencapai Rp117.498. Kabupaten Pohuwato mencatatkan Rp113.456 dengan pertumbuhan 33,4 persen. Kabupaten Gorontalo menjadi nilai terendah, yaitu Rp95.270 dengan pertumbuhan minus 15,9 persen.
Kota Gorontalo
Kota Gorontalo mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp722.838 pada tahun 2024, naik signifikan sebesar 15,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp626.190,06. Kenaikan ini menempatkan Kota Gorontalo pada peringkat pertama dalam hal pengeluaran makanan di antara kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo. Pengeluaran bukan makanan juga mengalami pertumbuhan sedikit, dari Rp1.031.542,59 menjadi Rp1.038.778, dengan pertumbuhan 0,7 persen. Untuk pengeluaran makanan dan non makanan, Kota Gorontalo masih yang tertinggi dengan Rp1.761.616.
Kabupaten Bone Bolango
Kabupaten Bone Bolango menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, dengan pertumbuhan sebesar 21,3 persen, dari Rp528.301,14 menjadi Rp640.636. Meskipun demikian, pengeluaran untuk makanan mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi, yaitu 17,6 persen, dari Rp517.299,87 menjadi Rp608.254. Pertumbuhan ini menempatkan Kabupaten Bone Bolango pada peringkat kedua dalam hal pengeluaran bukan makanan di antara kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo. Untuk total pengeluaran makanan dan non makanan berada di angka Rp1.248.890 atau mengalami penurunan 5,8 persen.
(Baca: Harga Timah Naik Menjadi US$43.650 per Ton per Selasa, 23 Desember 2025)
Kabupaten Gorontalo Utara
Kabupaten Gorontalo Utara mencatat pertumbuhan yang kuat dalam pengeluaran makanan, dengan peningkatan sebesar 19,4 persen, dari Rp536.955,01 menjadi Rp640.885. Sementara itu, pengeluaran bukan makanan juga mengalami kenaikan sebesar 16,5 persen, dari Rp480.291,11 menjadi Rp559.406. Namun total pengeluaran untuk makanan dan non makanan justru turun 6,1 persen dengan nilai Rp1.200.291. Peningkatan ini mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan konsumsi di sektor makanan dan bukan makanan. Kabupaten Gorontalo Utara menduduki peringkat ketiga dalam hal pengeluaran bukan makanan di antara kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo.
Kabupaten Gorontalo
Kabupaten Gorontalo mencatat pertumbuhan moderat dalam pengeluaran makanan, dengan peningkatan sebesar 9,6 persen, dari Rp504.471,78 menjadi Rp552.852. Namun, pengeluaran bukan makanan mengalami penurunan sebesar 5,3 persen, dari Rp576.926,31 menjadi Rp546.375. Sehingga total nilai pengeluaran makanan dan non makanan menjadi Rp1.099.227 atau penurunan 20 persen. Hal ini menempatkan Kabupaten Gorontalo pada peringkat keempat dalam hal pengeluaran bukan makanan di antara kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo.