Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menunjukkan angka yang cukup stabil dengan sedikit peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2024, pengeluaran mencapai Rp 302.599 per kapita per bulan. Angka ini tumbuh 2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Tanah Bumbu mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, tercatat sebesar Rp 215.160, lalu meningkat hingga Rp 244.735 pada tahun 2020. Sempat mengalami penurunan turun 5,1% pada tahun 2021, namun kembali meningkat signifikan sebesar 16,3% pada tahun 2022 dan 9,8% pada tahun 2023. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu semakin banyak mengalokasikan dana untuk konsumsi makanan dan minuman yang sudah jadi.
(Baca: Persentase Penduduk Perempuan di yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Periode 2013-2024)
Meskipun tumbuh, angka 2% di tahun 2024 terbilang sedikit dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 9,8%. Dari total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 295.098, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang proporsi yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi memiliki peran penting dalam perekonomian rumah tangga di Kabupaten Tanah Bumbu.
Secara peringkat, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Tanah Bumbu menempati urutan ke-6 di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan dan urutan ke-59 secara nasional pada tahun 2024. Di tingkat pulau Kalimantan, Kabupaten Tanah Bumbu berada di urutan ke-10. Posisi ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi di Kabupaten Tanah Bumbu cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Kalimantan Selatan.
Jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan, Kota Banjarmasin mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024, yaitu Rp 362.177, dengan pertumbuhan 8,3%. Kabupaten Tabalong juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 19,6%, dengan nilai pengeluaran Rp 327.892. Sementara itu, Kota Banjarbaru mengalami penurunan turun 5,4% dengan nilai pengeluaran Rp 325.869. Kabupaten Tapin mencatatkan nilai Rp 313.370, dengan pertumbuhan 10.2% (BPS).
(Baca: 0,00423% Penduduk di Kabupaten Kolaka Utara Beragama Hindu)
Kota Banjar Baru
Kota Banjar Baru menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp 999.000 pada tahun 2024, mengalami penurunan tipis turun 3.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, Kota Banjar Baru tetap menduduki peringkat pertama se-Kalimantan Selatan dalam kategori ini. Penurunan ini mengindikasikan adanya perubahan prioritas pengeluaran atau efisiensi anggaran rumah tangga di Kota Banjar Baru.
Kota Banjarmasin
Data BPS menunjukkan Kota Banjarmasin mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 842.753 pada tahun 2024, tumbuh 7% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun tumbuh, pertumbuhan ini tidak setinggi beberapa kabupaten lain seperti Tapin dan Tanah Bumbu. Peringkat Kota Banjarmasin dalam kategori ini adalah kelima se-Kalimantan Selatan, menunjukkan bahwa konsumsi makanan di Banjarmasin cukup tinggi, namun masih ada wilayah lain yang lebih tinggi.
Kabupaten Tanah Bumbu
Kabupaten Tanah Bumbu memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp 1.829.769 pada tahun 2024, meningkat 11.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu. Kabupaten ini menduduki peringkat kedua se-Kalimantan Selatan dalam kategori ini.
Kabupaten Tabalong
Kabupaten Tabalong mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp 801.281 pada tahun 2024, meningkat 8.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mengindikasikan bahwa masyarakat Tabalong semakin banyak mengalokasikan dana untuk kebutuhan non-makanan. Kabupaten ini menduduki peringkat keempat se-Kalimantan Selatan dalam kategori ini.