Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Tegal pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp78.972 per kapita per bulan.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan penurunan sebesar 4,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, jika melihat data historis, pengeluaran sabun mandi di Kota Tegal cenderung fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, terjadi lonjakan signifikan sebesar 59,1%, diikuti kenaikan yang lebih moderat sebesar 9,6% pada tahun 2021.
Meskipun sempat mengalami penurunan sebesar 6,9% pada tahun 2022, pengeluaran kembali naik sebesar 21,4% pada tahun 2023 sebelum akhirnya sedikit menurun di tahun 2024. Secara keseluruhan, besaran pengeluaran untuk sabun mandi ini mencerminkan alokasi dana masyarakat untuk kebersihan diri.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp347.861, pengeluaran untuk sabun mandi hanya mencakup sebagian kecil saja. Namun, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan (Rp35.886) dan perawatan (Rp83.543), alokasi untuk sabun mandi cukup signifikan. Di tingkat Provinsi Jawa Tengah, Kota Tegal berada di peringkat ke-4 untuk pengeluaran sabun mandi, sedangkan secara nasional berada di peringkat ke-126.
Berdasarkan data perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kota Semarang memiliki nilai pengeluaran sabun mandi tahun 2024 tertinggi yaitu Rp92.921 dengan pertumbuhan 15,6%. Kota Salatiga berada di urutan kedua dengan Rp89.800, meski mengalami penurunan sebesar 1,9%. Kota Surakarta berada di posisi ketiga dengan Rp79.570, juga mengalami penurunan 6,4%. Kabupaten Pati berada di urutan kelima dengan Rp69.132, mengalami penurunan paling tajam yaitu 14,2%.
Kota Semarang
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kota Semarang menduduki peringkat pertama dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Jawa Tengah, dengan nilai mencapai Rp1.322.997 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Besaran pengeluaran ini jauh di atas rata-rata kabupaten/kota lain di provinsi tersebut.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menduduki posisi kedua dalam hal rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Jawa Tengah. Namun, terjadi penurunan signifikan sebesar 14,4% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai tercatat sebesar Rp1.315.195 pada tahun 2024. Meskipun mengalami penurunan, angka ini masih tergolong tinggi dan menunjukkan tingkat konsumsi bukan makanan yang cukup besar di Kota Salatiga.
Kota Magelang
Kota Magelang menunjukkan stabilitas dalam pengeluaran bukan makanan, dengan pertumbuhan yang sedikit meningkat sebesar 1,8% menjadi Rp980.996 pada tahun 2024. Posisinya berada di urutan ketiga se-Jawa Tengah, menandakan tingkat konsumsi yang cukup tinggi di wilayah ini. Kondisi ini mencerminkan kemampuan ekonomi masyarakat Kota Magelang dalam memenuhi kebutuhan selain makanan.
Kota Surakarta
Kota Surakarta mengalami penurunan tipis sebesar 3,7% dalam pengeluaran bukan makanan, dengan nilai tercatat Rp942.391 pada tahun 2024. Meski demikian, posisinya tetap berada di urutan keempat se-Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk kebutuhan selain makanan masih menjadi prioritas bagi masyarakat Kota Surakarta, meskipun terjadi sedikit penyesuaian.