Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Sukabumi mencapai Rp339.925 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini mengalami sedikit kenaikan sebesar 0.5% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp338.296. Satuan yang digunakan adalah per kapita/bulan.
Secara persentase, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi merupakan bagian dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp375.078. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi juga lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau (Rp126.505), kecantikan (Rp75.365), perawatan (Rp96.523), dan sabun mandi (Rp72.122).
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Selatan Periode 2018-2023)
Data historis menunjukkan bahwa pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Sukabumi mengalami fluktuasi selama periode 2018-2024. Terjadi kenaikan signifikan pada tahun 2019 (10.6%), 2020 (13%), dan 2023 (61.9%). Namun, terjadi penurunan pada tahun 2021 (-14.5%) dan 2022 (-15.3%). Meskipun demikian, pengeluaran tahun 2024 menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya setelah tahun 2023.
Pengeluaran masyarakat Kota Sukabumi untuk makanan dan minuman jadi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan minuman jadi mencapai titik tertinggi pada tahun 2023 dan 2024. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi makanan dan minuman jadi di kalangan masyarakat.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, Kota Sukabumi menempati peringkat ke-8 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Di tingkat pulau Jawa, Kota Sukabumi berada di peringkat ke-22, dan secara nasional menempati peringkat ke-32. Lima daerah dengan pengeluaran tertinggi di Jawa Barat adalah Kota Bekasi (Rp478.517), Kota Depok (Rp420.276), Kabupaten Bekasi (Rp398.530), Kota Bandung (Rp383.870), dan Kota Cimahi (Rp348.576). Pertumbuhan tertinggi terjadi di Kabupaten Bekasi (30.2%).
Berdasarkan data, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Bekasi adalah yang tertinggi di Jawa Barat, mencapai Rp1.908.316 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan 22.4% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya Periode 2013-2024)
Kota Bekasi
Pada tahun 2024, Kota Bekasi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.908.316, pertumbuhan 22.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota ini menduduki peringkat pertama di Jawa Barat dalam hal pengeluaran bukan makanan. Selain itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp1.224.388, menempatkan Kota Bekasi pada peringkat pertama di Jawa Barat. Pertumbuhan pengeluaran makanan mencapai 21.3%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp3.132.705, menempatkan Kota Bekasi pada posisi teratas di Jawa Barat.
Kota Depok
Kota Depok mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.674.594 pada tahun 2024, tumbuh 12.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota ini berada di peringkat kedua di Jawa Barat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp1.148.659, menempatkan Kota Depok pada peringkat kedua di Jawa Barat. Pertumbuhan pengeluaran makanan mencapai 9%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.823.253, menempatkan Kota Depok pada posisi kedua di Jawa Barat.
Kota Bogor
Pengeluaran bukan makanan di Kota Bogor mencapai Rp1.561.420, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 50.1% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menduduki peringkat ketiga di Jawa Barat. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp909.166, menempatkan Kota Bogor pada peringkat keenam di Jawa Barat dengan pertumbuhan 21%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan adalah Rp2.470.586, menjadikan Kota Bogor berada di urutan ketiga di Jawa Barat.
Kota Bandung
Kota Bandung mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp1.382.176, tumbuh 12.2% dari tahun sebelumnya dan menduduki peringkat keempat di Jawa Barat. Pengeluaran untuk makanan di kota ini mencapai Rp996.064, menduduki peringkat ketiga di Jawa Barat dengan pertumbuhan 17.7%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.378.240, menempatkan Kota Bandung pada posisi keempat di Jawa Barat.