Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Kepulauan Konawe, Sulawesi Tenggara, mencapai Rp 63.179 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, setelah sempat mencatatkan lonjakan signifikan sebesar 49,9 persen pada tahun 2023. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Kepulauan Konawe hanya sebagian kecil dari total pengeluaran masyarakat.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Hindu di Sulawesi Barat 2015-2024)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp 1.101.582, sementara pengeluaran untuk makanan sebesar Rp 602.738.
Pengeluaran untuk perawatan kulit masih jauh di bawah pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp 160.200, serta sabun mandi sebesar Rp 39.581.Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Kepulauan Konawe menunjukkan fluktuasi.
Sempat mengalami penurunan pada tahun 2019 dan 2020, kemudian naik turun hingga akhirnya mencatatkan angka tertinggi pada tahun 2024.
Namun, pertumbuhan pengeluaran tahun 2024 sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan perlambatan peningkatan minat masyarakat terhadap perawatan kulit atau alokasi dana ke kebutuhan lain.Peningkatan signifikan dalam pengeluaran masyarakat secara keseluruhan menunjukkan perubahan prioritas konsumsi.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan tumbuh 17,2 persen, mencapai Rp 1.101.582.
Ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan atau perubahan pola konsumsi masyarakat Kabupaten Kepulauan Konawe.Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kepulauan Konawe berada di peringkat ke-5 untuk pengeluaran perawatan kulit tertinggi pada tahun 2024.
Kota Kendari menempati peringkat pertama dengan pengeluaran Rp 88.933, diikuti Kabupaten Kolaka Utara Rp 82.129 dan Kabupaten Wakatobi Rp 72.849.
Peringkat ini menunjukkan bahwa kesadaran akan perawatan kulit di Kabupaten Kepulauan Konawe cukup tinggi dibandingkan wilayah lain di provinsi ini.Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa persentase konsumsi bukan makanan di Kabupaten Kepulauan Konawe menempati urutan ke-11 di Sulawesi Tenggara.
Kondisi ini sejalan dengan peningkatan pengeluaran untuk perawatan kulit, yang termasuk dalam kategori konsumsi bukan makanan.Rata-rata pengeluaran untuk perawatan kulit dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp 53.286.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2022) sebesar Rp 30.670, menunjukkan pertumbuhan minat masyarakat terhadap perawatan kulit dalam beberapa tahun terakhir.Pengeluaran perawatan kulit tertinggi terjadi pada tahun 2024, dan terendah pada tahun 2020 sebesar Rp 22.346.
Anomali terjadi pada tahun 2021 dengan pertumbuhan 30,9 persen setelah sebelumnya mengalami penurunan, menunjukkan fluktuasi minat masyarakat atau perubahan prioritas pengeluaran.Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain, Kota Kendari mencatatkan pengeluaran perawatan kulit sebesar Rp 88.933 pada tahun 2024, sedikit turun 2,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Kolaka Utara mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 75,7 persen, mencapai Rp 82.129, dan menempati peringkat ke-2 di provinsi.
Kabupaten Wakatobi juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 10,9 persen dengan pengeluaran Rp 72.849, berada di peringkat ke-3.
(Baca: Jumlah Desa dan Kelurahan Tercover Sinyal 2G - EDGE dan GPRS di Sulawesi Tengah | 2024)
Sementara itu, Kabupaten Konawe mengalami penurunan sebesar 7,8 persen dengan pengeluaran Rp 45.667.
Kota Bau Bau menunjukkan pertumbuhan 48,5 persen dengan pengeluaran Rp 65.866, menduduki peringkat ke-4.
Kota Kendari
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Kendari mencapai Rp 1.013.733 pada tahun 2024.
Angka ini mengalami sedikit pertumbuhan sebesar 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun pertumbuhannya tidak terlalu signifikan, Kota Kendari tetap menjadi yang tertinggi di Sulawesi Tenggara dalam hal pengeluaran bukan makanan.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga mengalami pertumbuhan positif, menunjukkan stabilitas ekonomi di wilayah ini.
Kabupaten Konawe Utara
Kabupaten Konawe Utara menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp 861.907 pada tahun 2024.
Angka ini melonjak sebesar 31,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat atau perubahan prioritas konsumsi.
Pertumbuhan ini juga tercermin dalam peningkatan pengeluaran untuk makanan, menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat.
Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Konawe Utara naik ke peringkat kedua dalam hal pengeluaran bukan makanan di Sulawesi Tenggara.
Kabupaten Kolaka Utara
Pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Kolaka Utara mencapai Rp 859.737 pada tahun 2024, tumbuh sebesar 22,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat atau perubahan pola konsumsi.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan juga mengalami pertumbuhan, mengindikasikan peningkatan kesejahteraan.
Kabupaten Kolaka Utara menempati peringkat ketiga dalam hal pengeluaran bukan makanan di Sulawesi Tenggara, menunjukkan tingkat konsumsi yang cukup tinggi.
Kota Bau Bau
Kota Bau Bau mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 735.519 pada tahun 2024, tumbuh sebesar 6,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas ekonomi di wilayah ini.
Pengeluaran untuk makanan juga mengalami pertumbuhan, menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat.
Kota Bau Bau menempati peringkat keempat dalam hal pengeluaran bukan makanan di Sulawesi Tenggara, menunjukkan tingkat konsumsi yang cukup baik.