Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Gowa pada tahun 2024 mencapai Rp135.562 per kapita per bulan.
Angka ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 18,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Barat 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp208.513, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai 65 persen dari total pengeluaran.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp187.412, persentase pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai 72 persen.
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Gowa cenderung fluktuatif. Pada tahun 2019 terjadi kenaikan cukup tinggi sebesar 11,6 persen, namun sempat mengalami penurunan sebesar 1,5 persen pada tahun 2020. Setelah itu, kembali meningkat hingga tahun 2022, sebelum sedikit mengalami penurunan pada tahun 2023 dan kembali melonjak pada tahun 2024.
Pada tahun 2024, Kabupaten Gowa berada di peringkat ke-5 untuk besar pengeluaran rokok dan tembakau di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Secara nasional, Kabupaten Gowa menempati peringkat ke-226. Data menunjukkan, pengeluaran rokok dan tembakau di Gowa lebih tinggi dibandingkan beberapa kabupaten lain seperti Kabupaten Takalar (Rp99.963), Kabupaten Bulukumba (Rp97.186), dan Kabupaten Bone (Rp90.544).
(Baca: Banyak Pengguna Unsubscribed dari Kanal Youtube Ini 14 Jun 2025)
Kabupaten Luwu Timur menjadi yang tertinggi dengan Rp169.886, diikuti Kabupaten Sidenreng Rappang Rp158.046, Kota Palopo Rp154.709, dan Kabupaten Luwu Utara Rp151.190. Kabupaten Gowa mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 18.6%, diikuti Kota Makassar sebesar 15.2%.
Kota Makassar
BPS mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Makassar sebesar Rp1.012.020 pada tahun 2024, meningkat 8,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp929.229,92. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan konsumsi masyarakat Makassar terhadap barang dan jasa non-makanan. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp791.682, mengalami pertumbuhan 5,7 persen dari tahun sebelumnya. Dengan total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) sebesar Rp1.803.702, Makassar menduduki peringkat pertama se-Sulawesi Selatan.
Kota Palopo
Pada tahun 2024, Kota Palopo mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp822.375, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 21,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp678.185,94. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat Palopo terhadap barang dan jasa selain makanan. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi, mencapai Rp760.855, atau tumbuh sebesar 24,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, Kota Palopo menduduki peringkat kedua se-Sulawesi Selatan dengan total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) sebesar Rp1.583.231.
Kabupaten Sidenreng Rappang
Kabupaten Sidenreng Rappang menunjukkan perkembangan menarik dalam pengeluaran masyarakatnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp699.112 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp540.823,96. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan juga mengalami kenaikan signifikan, mencapai Rp724.856 atau tumbuh sebesar 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.423.968, menempatkan Sidenreng Rappang pada peringkat keempat se-Sulawesi Selatan.
Kabupaten Enrekang
Kabupaten Enrekang mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp658.827 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan cukup besar sebesar 53,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp429.881,54. Ini menandakan peningkatan signifikan dalam konsumsi barang dan jasa non-makanan di kalangan masyarakat Enrekang. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami pertumbuhan yang kuat, mencapai Rp737.416 atau naik sebesar 49,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan total pengeluaran per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) sebesar Rp1.396.244, Enrekang berada di peringkat kelima se-Sulawesi Selatan.