Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Pegunungan Arfak pada 2024 adalah Rp61.747 per kapita per bulan.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp211.873, pengeluaran untuk makanan jadi Rp101.872, serta pengeluaran untuk perawatan Rp48.033. Pengeluaran untuk rokok dan tembakau ini menempati urutan ke-7 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua Barat dan urutan ke-494 secara nasional.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Riau 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Pegunungan Arfak terjadi pada 2020, mencapai Rp121.454 per kapita per bulan, yang merupakan anomali dengan pertumbuhan 198,1 persen. Data dalam enam tahun terakhir menunjukkan fluktuasi. Setelah pengeluaran tertinggi tahun 2020, ada penurunan tajam tahun berikutnya, kemudian cenderung stabil dengan sedikit perubahan setiap tahunnya. Pengeluaran tahun 2024 sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yang mencapai Rp69.889, tetapi lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) yang sebesar Rp70.373.
Pengeluaran masyarakat Kabupaten Pegunungan Arfak untuk makanan dan bukan makanan pada 2024 tercatat sebesar Rp1.012.957 per kapita per bulan, mengalami penurunan 7,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp455.796, juga mengalami penurunan 15,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menjadikan Kabupaten Pegunungan Arfak berada di urutan terakhir se-Provinsi Papua Barat.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat, Kabupaten Manokwari mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau pada 2024, yaitu Rp214.177 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 16,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Teluk Bintuni mencatat Rp191.703 dengan penurunan 24,6 persen. Kabupaten Manokwari Selatan sebesar Rp195.349 dengan penurunan 4,2 persen. Kabupaten Fak Fak sebesar Rp181.607 dengan pertumbuhan 9,9 persen dan Kabupaten Teluk Wondama sebesar Rp145.518 dengan pertumbuhan 5 persen.
(Baca: Tingkat Pengangguran Terbuka Periode 2013-2025)
Kabupaten Manokwari
Kabupaten Manokwari menunjukkan performa ekonomi yang kuat dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.832.890 pada 2024, naik signifikan sebesar 18,5% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran bukan makanan juga mengalami pertumbuhan yang besar, mencapai Rp927.024 dengan peningkatan 19,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menempatkan Manokwari sebagai wilayah dengan pengeluaran tertinggi di antara kabupaten/kota di Papua Barat, menandakan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten Teluk Bintuni menunjukkan dinamika menarik dalam pola pengeluaran masyarakatnya. Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp948.827, mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pengeluaran untuk bukan makanan mengalami lonjakan signifikan, mencapai Rp883.542, mencerminkan peningkatan sebesar 30,4%. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran prioritas konsumsi masyarakat ke arah barang dan jasa di luar kebutuhan dasar.
Kabupaten Manokwari Selatan
Kabupaten Manokwari Selatan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.782.389 pada 2024, naik signifikan sebesar 33,5% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran bukan makanan juga mengalami pertumbuhan yang besar, mencapai Rp872.163 dengan peningkatan 55,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menempatkan Manokwari Selatan sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan pengeluaran tertinggi di antara kabupaten/kota di Papua Barat.
Kabupaten Kaimana
Kabupaten Kaimana mencatatkan kinerja ekonomi yang stabil dengan pertumbuhan yang moderat pada tahun 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp772.417, meningkat sebesar 7,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan juga menunjukkan pertumbuhan yang positif, mencapai Rp807.424, naik sebesar 12,9%. Data ini menempatkan Kaimana di posisi yang solid di antara kabupaten/kota lainnya di Papua Barat, dengan peningkatan yang seimbang antara pengeluaran untuk kebutuhan dasar dan non-dasar.