Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Gunung Sitoli pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp205.273 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 14,4% dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Kota Gunung Sitoli yang mencapai Rp846.392 per kapita per bulan untuk makanan dan Rp350.003 untuk bukan makanan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini mengambil porsi yang relatif kecil. Namun, pertumbuhan yang tinggi menunjukkan adanya perubahan prioritas konsumsi atau peningkatan daya beli masyarakat untuk kategori ini.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Gunung Sitoli cenderung fluktuatif. Setelah mengalami penurunan sebesar 1,4% pada tahun 2019, pengeluaran ini sempat naik 3,7% pada tahun 2020, lalu sedikit menurun dan cenderung stagnan hingga tahun 2023. Lonjakan pada tahun 2024 menjadi anomali menarik setelah periode stagnasi sebelumnya.
Total pengeluaran masyarakat Kota Gunung Sitoli mengalami peningkatan. Pengeluaran untuk makanan tumbuh 11,9% dan bukan makanan tumbuh 6,9%. Kenaikan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa lebih tinggi daripada kenaikan pengeluaran masyarakat secara keseluruhan. Ini mengindikasikan adanya pergeseran alokasi dana ke sektor ini.
Dalam skala regional, urutan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa Kota Gunung Sitoli berada pada posisi ke-21 di antara kabupaten/kota se-Sumatera Utara pada tahun 2024. Posisi ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menunjukkan peningkatan relatif dalam hal konsumsi barang dan jasa. BPS mencatat, secara nasional, Kota Gunung Sitoli berada pada urutan ke-329.
Kota Medan menunjukkan nilai pengeluaran aneka barang dan jasa tahun 2024 sebesar Rp456.069 dengan penurunan -27.6%, menduduki peringkat pertama se-provinsi. Kota Binjai mencatatkan nilai Rp411.545 dan pertumbuhan tertinggi 42.4%, dengan peringkat kedua. Kota Tebing Tinggi memiliki nilai Rp405.394 dan pertumbuhan 9.8%, menduduki peringkat ketiga. Kota Pematang Siantar mencatatkan nilai Rp342.762 dan penurunan -4.8%, menduduki peringkat keempat. Kabupaten Toba Samosir mencatatkan nilai Rp309.420 dengan pertumbuhan 30.2%, menduduki peringkat kelima.
Kota Medan
Berdasarkan data dari BPS, Kota Medan mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Sumatera Utara pada tahun 2024, yakni sebesar Rp1.078.461. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,9% dibandingkan tahun sebelumnya, namun tetap mempertahankan posisinya sebagai yang tertinggi di provinsi tersebut. Hal ini mencerminkan tingkat konsumsi non-makanan yang signifikan di Kota Medan dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya.
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai 41,1% pada tahun 2024. Dengan nilai Rp857.842, kota ini menduduki peringkat kedua se-Sumatera Utara. Pertumbuhan yang tinggi ini mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi barang dan jasa non-makanan yang pesat di Kota Tebing Tinggi.
Kota Binjai
Kota Binjai mencatatkan pertumbuhan sebesar 27,5% dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan pada tahun 2024. Dengan nilai Rp737.849, kota ini menduduki peringkat ketiga se-Sumatera Utara. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Kota Binjai juga mengalami peningkatan konsumsi barang dan jasa non-makanan yang cukup signifikan.
Kota Pematang Siantar
Kota Pematang Siantar mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp701.280 pada tahun 2024, menduduki peringkat keempat se-Sumatera Utara. Meskipun mengalami pertumbuhan sebesar 7,9%, angka ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan di Kota Tebing Tinggi dan Kota Binjai, menunjukkan perbedaan dinamika konsumsi non-makanan di antara kota-kota tersebut.