Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp131.039 per kapita/bulan. Angka ini menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 0.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, meskipun ada fluktuasi selama periode 2018-2024, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Lombok Tengah cenderung stabil di kisaran Rp130.000-an per kapita/bulan.
Secara peringkat, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Lombok Tengah menduduki urutan ke-10 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di tingkat pulau Nusa Tenggara dan Bali, Kabupaten Lombok Tengah berada di urutan ke-32. Sementara secara nasional, kabupaten ini menempati posisi ke-490. Peringkat ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Lombok Tengah masih relatif rendah dibandingkan dengan daerah lain di provinsi maupun secara nasional.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Utara Periode 2018-2023)
Berdasarkan informasi dari BPS, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2020 mengalami pengeluaran tertinggi dengan pertumbuhan yang signifikan, yaitu sebesar 31.6%. Namun, setelah itu, terjadi penurunan pada tahun 2021 dan 2022, sebelum kembali stabil di dua tahun terakhir. Data ini menunjukkan adanya perubahan preferensi konsumsi masyarakat atau faktor ekonomi lain yang mempengaruhi pola pengeluaran.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk kebutuhan lain, seperti makanan jadi (Rp193.192), rokok dan tembakau (Rp101.458), serta perawatan (Rp34.180), pengeluaran untuk aneka barang dan jasa masih berada di bawah pengeluaran untuk makanan jadi. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pendapatan masyarakat masih dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Sebagai perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mencatatkan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tertinggi, yaitu Rp371.180. Kabupaten Sumbawa Barat berada di urutan kedua dengan Rp303.819, diikuti Kota Bima dengan Rp231.895. Kabupaten Lombok Tengah berada di urutan terakhir dari sepuluh kabupaten/kota yang dibandingkan, dengan pertumbuhan sedikit yaitu 0.6%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Barat 2015 - 2024)
Data dari BPS juga memperlihatkan bahwa pertumbuhan pengeluaran aneka barang dan jasa di beberapa kabupaten/kota lain mengalami pertumbuhan signifikan. Kabupaten Dompu misalnya, mencatatkan pertumbuhan sebesar 15.2%, sementara Kota Bima tumbuh sebesar 12.7%. Hal ini mengindikasikan adanya perbedaan kondisi ekonomi dan preferensi konsumsi antar daerah di Nusa Tenggara Barat.
Kota Mataram
Berdasarkan data BPS, pada tahun 2024, Kota Mataram mencatat pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp985.712, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 16.8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp843.792,3. Angka ini menempatkan Kota Mataram pada peringkat pertama se-Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam hal pengeluaran bukan makanan. Sementara pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat sebesar Rp883.669, meningkat 11% dari tahun sebelumnya.
Kabupaten Sumbawa Barat
Kabupaten Sumbawa Barat menunjukkan dinamika menarik dalam pengeluaran per kapita sebulan. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp969.386 pada tahun 2024, meningkat 10.7% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Kabupaten Sumbawa Barat pada peringkat pertama dalam hal pengeluaran untuk makanan di antara kabupaten/kota lain di provinsi tersebut. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan juga mengalami kenaikan menjadi Rp859.991, dengan pertumbuhan 23.3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Bima
Pada tahun 2024, pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Bima mencapai Rp809.177, mengalami pertumbuhan sebesar 14.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan pengeluaran untuk bukan makanan tercatat sebesar Rp764.758, menunjukkan peningkatan sebesar 4.9%. Meskipun mengalami pertumbuhan, Kota Bima berada di peringkat ketiga se-Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk kedua kategori pengeluaran tersebut.
Kabupaten Sumbawa
Kabupaten Sumbawa mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp746.952 pada tahun 2024, meningkat 5.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran bukan makanan, tercatat sebesar Rp635.543, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 15.3%. Meski demikian, Kabupaten Sumbawa berada di peringkat kelima untuk pengeluaran makanan dan peringkat keempat untuk pengeluaran bukan makanan di antara kabupaten/kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat.