Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 27,13 poin atau melemah 0,39% ke level 6.914,538 pada penutupan perdagangan Rabu, 15 Februari 2023.
Pelemahan indeks saham terjadi seiring pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global hari ini.
"Pergerakan IHSG hari ini masih berkisar konsolidasi wajar di tengah fluktuasi harga komoditas," ujar CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, dikutip dari Antara, Rabu (15/2/2023).
Dari sisi eksternal, William mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah melaporkan inflasi Januari 2023 berada di level 6,4% year on year (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan perkiraan konsensus sebesar 6,2% yoy.
Dari sisi domestik, ia melanjutkan, neraca perdagangan Indonesia baru saja dilaporkan mencapai US$3,87 miliar pada Januari 2023, dengan nilai ekspor mencapai US$22,31 miliar atau naik 16,37% yoy. Adapun, nilai impor untuk periode yang sama mencapai US$18,44 miliar atau naik 1,27% yoy.
Di sisi lain, menurut William, pasar masih menantikan menantikan agenda Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (16/1), yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.
Berdasarkan laporan Bursa Efek Indonesia (BEI), frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,04 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 17,3 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,29 triliun.
Emiten berkode EURO menjadi top loser setelah melemah 8,63%. Diikuti emiten PACK dan AMAN yang terkontraksi masing-masing 7,84% dan 6,99%.
Adapun emiten top gainer hari ini adalah KKES yang menguat 31,11%, diikuti TRIS dan FMII yang menguat 24,76% dan 17,82%.
Meski indeks saham melemah, namun mayoritas saham pada perdagangan hari ini pun ditutup stagnan. Rinciannya 326 saham stagnan, 316 saham melemah, dan 203 saham menguat.
(Baca: IHSG Ditutup Menguat Ikuti Mayoritas Bursa Global (Selasa, 14 Februari 2023))