Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Selasa (13/2) menghapus Direktorat Gas Pertamina dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Pertamina (Persero). Ini memberikan sinyal kepada investor di Bursa Jakata bahwa pembentukan Holding BUMN Migas akan segera terealisasi dan akan berdampak positif terhadap kinerja PTPerusahaan Gas Negara Tbk Persero (PGN).
Keputusan tersebut langsung direspon positif oleh para investor di Bursa Efek Indonesia untuk memburu saham PGN. Pada perdagangan Rabu (14/2), harga saham yang memiliki kode PGAS tersebut ditutup naik 5,9% menjadi Rp 2.500 per lembar dari penutupan sehari sebelumnya. Bahkan, jika dibanding posisi akhir tahun lalu, saham PGN telah melonjak 42,86% atau Rp 750 per lembar.
Nantinya, Holding BUMN Migas akan terdiri dari empat sub-holding, yaitu sub-holding hulu, dan sub-holding hilir, subholding gas, serta sub-holding pemasaran. Adapun sub-holding migas rencananya akan dipimpin oleh PGN.