Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang farmasi, PT Indofarma Tbk, mencatatkan penjualan sebesar Rp2,9 triliun pada 2021. Penjualan ini meningkat 69% dari Rp1,72 triliun pada 2020.
Penjualan Indofarma didominasi penjualan obat sebesar Rp2,1 triliun. Sementara, penjualan alat kesehatan dan produk lainnya tercatat sebesar Rp802,1 miliar.
Meski penjualan meningkat, Indofarma justru mencatatkan rugi bersih sebesar Rp37,58 miliar. Ini berbanding terbalik dari raihan laba sebesar Rp27,58 juta pada 2020.
Beban pokok penjualan yang membengkak 86% menjadi Rp2,45 triliun menjadi salah satu alasan catatan rugi tersebut. Pada 2020, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp1,31 triliun.
Indofarma adalah bagian dari holding BUMN farmasi juga berisi PT Biofarma (Persero) dan PT Kimia Farma Tbk. Biofarma bertindak sebagai induk holding.
(Baca: BUMN Buka 2.700 Lowongan Kerja, Berapa Potensi Pelamarnya?