Gurita bisnis Prajogo Pangestu merambah di berbagai sektor, dari energi, petrokimia, hingga tambang dan jasa tambang. Pengusaha kelahiran 13 Mei 1994 ini dilaporkan memegang enam emiten saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Enam emiten itu di antaranya PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Barito Renewables Energy PT Tbk (BREN), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan PT Chandra Daya Investasi (CDIA).
Si anak bungsu, CDIA, berhasil membukukan pertumbuhan paling tinggi sejak melantai di bursa (initial public offering/IPO) pada 9 Juli 2025 hingga hari ini, dengan lebih dari 500%.
Mayoritas emiten Prajogo terpantau tumbuh positif, meski ada satu emiten, yakni TPIA, yang tercatat negatif.
Berikut Databoks himpun pertumbuhan emiten saham Prajogo Pangestu sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan hari ini, Selasa (30/12/2025), mengutip dari data Investing.com.
-
PT Chandra Daya Investasi (CDIA)
CDIA tumbuh paling moncer, mencapai 554,3% sejak IPO hingga penutupan perdagangan hari ini, 30 Desember 2025 (year-to-date/ytd). Melansir Mirae Asset, emiten yang lahir pada 9 Juli 2025 itu semula diperdagangkan sebesar Rp190 per saham dan meraih dana segar Rp2,37 triliun.
Pada penutupan perdagangan hari ini, CDIA duduk di level Rp1.670, menandai penurunan sebesar 0,30% dari penutupan kemarin.
Pergerakan harian CDIA kini di rentang Rp1.665-1.715 per lembar saham. Volume saham yang ditransaksikan tembus 114,2 juta dan kapitalisasi pasarnya Rp209,09 triliun.
PTRO menyusul CDIA dengan progres perubahan saham sebesar 293,3% (ytd). Harga sahamnya pun tercatat paling besar di antara emiten Prajogo lainnya, yakni Rp10.925 per saham, tumbuh 1,16% dari penutupan sebelumnya.
Rentang harian PTRO pun terjaga di level Rp10.700-11.100 dengan lembar saham yang ditransaksikan tembus 28,91 juta saham. Adapun kapitalisasi pasarnya Rp110,19 triliun.
-
PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
BRPT juga menjadi emiten Prajogo yang cemerlang dengan pertumbuhan hingga 256,5% (ytd). Meskipun begitu, pada penutupan hari ini BRPT melesu 0,30% menjadi Rp3.270.
BRPT diperdagangkan dalam kisaran Rp3.230-3.440 secara harian. Kini volume saham yang ditransaksikan mencapai 78,23 juta dan kapitalisasi pasarnya Rp306,41 triliun.
-
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
CUAN terpantau meroket hingga 114% sejak awal tahun. Namun, sahamnya hari ini ditutup sebesar Rp2.340 per lembar, ambrol 1,68% dari akhir perdagangan hari sebelumnya.
Pergerakan saham CUAN di rentang Rp2.290-2.400 dalam kesehariannya. Volume saham yang diperdagangkan 77,43 juta lembar dan kapitalisasi pasarnya Rp267,55 triliun.
(Baca: Emiten di Bursa Efek Indonesia Sentuh 954 pada November 2025)
-
PT Barito Renewables Energy PT Tbk (BREN)
BREN tumbuh hanya 2,7% (ytd). Pada penutupan perdagangan hari ini, BREN menguat 1,84% menjadi Rp9.700 per lembar saham.
Sahamnya bergerak di kisaran Rp9.475-9.700 secara harian. Volume yang diperdagangkan 10,9 juta lembar saham dan kapitalisasi pasarnya tembus Rp1.274,26 triliun, termasuk tiga teratas dalam BEI.
-
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
Berbeda dengan anak emiten Prajogo lainnya, perkembangan TPIA setahun terakhir justru ambruk 6,2% (ytd). Pada penutupan perdagangan hari ini pun melemah 0,36% menjadi Rp7.000.
Rentang harga TPIA secara harian adalah Rp7.000-7.075. Volumenya mencapai 4,06 juta lembar dengan kapitalisasi pasar Rp605,53 triliun.
(Baca: Laba CDIA Milik Prajogo Pangestu Melonjak 266% pada Kuartal III 2025)