IHSG Menguat, Kembali ke Kisaran 6.500 (Selasa, 22 April 2025)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,43% menjadi 6.538,27 pada penutupan perdagangan Selasa (22/4/2025). Ini menjadi rekor tertingginya dalam sebulan terakhir, seperti terlihat pada grafik.

Sejumlah analis memperkirakan IHSG berpotensi terus naik, seiring optimisme pelaku pasar terhadap hasil negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).

"IHSG dipandang masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan selanjutnya," kata tim riset Lotus Andalan Sekuritas, dilansir dari Katadata.co.id, Selasa (22/4/2025).

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor saham menguat hari ini. Sektor energi memimpin dengan kenaikan hingga 3,37%, diikuti sektor barang baku dan sektor properti yang masing-masing naik 3,36% dan 1,83%.

Sementara tiga sektor saham lainnya terkoreksi. Sektor teknologi turun paling dalam 0,84%. Lalu diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor kesehatan yang masing-masing turun 0,46% dan 0,18%.

Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham dalam negeri hari ini mencapai 1,09 juta kali transaksi.

Total saham berpindah tangan mencapai 18,10 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp9,89 triliun.

Sebanyak 371 saham ditutup menguat hari ini, lalu 220 saham melemah, dan 210 saham stagnan.

Emiten top gainer hari ini adalah NETV yang terbang 34,75%, diikuti CITY dan INDY yang masing-masing naik 34,18% dan 24,89%.

Di sisi lain, emiten berkode MTFN menjadi top loser setelah ambles 20%, disusul BTEK dan LPPF yang masing-masing terkoreksi 16,67% dan 14,90%.

Sejalan dengan IHSG, mayoritas bursa kawasan Asia sore ini parkir di zona hijau. Indeks Hang Seng naik 0,78% ke 21.562,32; indeks Shanghai naik 0,25% ke 3.299,76; indeks Strait Times naik 0,96% ke 3.795,41; sedangkan indeks Nikkei turun 0,17% ke 34.220,60.

(Baca: IHSG Ditutup Naik Tipis 0,12%, Saham Energi Terdepan (Senin, 21 April 2025))