Reaksi Tarif Trump Pascalebaran, Rupiah Membenam di Level 16.849

Pasar

Lite

Erlina Fury Santika 08/04/2025 19:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Setelah libur panjang Lebaran, rupiah justru makin terbenam di level 16.849 terhadap dolar AS. Efek respons terhadap kebijakan tarif AS.

Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah (Juni 2024-April 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Reaksi Tarif Trump Pascalebaran, Rupiah Membenam di Level 16.849

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah (Juni 2024-April 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Setelah libur panjang Lebaran 2025, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menguat menjadi 16.849 pada penutupan perdagangan Selasa (8/4/2025), menurut data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) dari Bank Indonesia (BI).

Rupiah hari ini memang melemah dibanding sebelum libur Lebaran. Tercatat, rupiah sempat mencapai level 16.566 pada penutupan perdagangan Kamis (27/3/2025).

Meski tergolong masih terpuruk, posisi rupiah pada penutupan Lebaran tersebut lebih kuat dari dua hari sebelumnya, yakni masing-masing 16.588 dan 16.622.

Melansir Katadata, pasar keuangan Indonesia yang baru buka hari ini merespons negatif berita-berita yang muncul selama libur Lebaran, terutama terkait tarif impor atau resiprokal AS. Hal ini diutarakan pengamat pasar uang, Ariston Tjendra.

"Jadi mungkin saja rupiah akan bergerak di 16.800 per dolar AS di awal perdagangan dan bisa ditutup lebih kuat di akhir perdagangan hari ini di sekitar 16.700 per dolar AS," kata Ariston pada prediksi pagi, Selasa (8/4/2025).

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga memperkirakan rupiah masih akan tertekan, terutama oleh akumulasi penurunan besar di bursa selama liburan.

"Sentimen risk off oleh perang tarif masih menekan mata uang emerging market pada umumnya," kata dia.

(Baca Katadata: Rupiah Terperosok ke 16.850 per Dolar AS di Tengah Rontoknya Pasar Saham)

Editor : Erlina Fury Santika