Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tercatat sebesar Rp15.914 pada Jumat (9/8/2024).
Nilai itu menguat tipis 0,23% dari acuan sebelumnya sebesar Rp15.952 per dolar AS pada Kamis (8/8/2024).
Level dua hari belakangan ini memberi sinyal yang cukup baik, mengingat rupiah masih terus melemah di level 16 ribu sejak 16 April 2024 hingga 7 Agustus 2024, seperti terlihat pada grafik.
Melansir Katadata, sejumlah ekonom memproyeksikan pergerakan nilai tukar rupiah pada akhir pekan ini masih akan melanjutkan penguatannya.
“Kemungkinan rupiah masih akan melanjutkan apresiasi ke level Rp15.808 hingga Rp15.928 per dolar AS,” kata Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana kepada Katadata, Jumat (9/8/2024).
Fikri menjelaskan, penguatan nilai tukar rupiah hari ini akan dipengaruhi sejumlah sentimen. Beberapa di antaranya yaitu yield spread SUN10Y-UST10Y yang masih cukup lebar, perkembangan politik Indonesia yang masih cukup terjaga, dan sentimen geopolitik yang masih volatil.
Senada dengan Fikri, pengamat pasar uang Ariston Tjendra juga memproyeksikan rupiah masih bisa menguat kembali hari ini terhadap dolar AS.
“Ini karena ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan AS masih bertahan,” ujar Ariston.
(Baca Katadata: Rupiah Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Bisa Sentuh Rp 15.800 per Dolar AS)