Berdasarkan data situs pemeringkat perusahaan, Companies Market Cap, BHP Group dinobatkan sebagai perusahaan pertambangan terbesar di dunia saat ini. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan raksasa asal Australia ini mencapai US$149,19 miliar.
Rio Tinto menempati urutan kedua perusahaan tambang terbesar dunia. Perusahaan asal Inggris ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$98,98 miliar.
Selanjutnya, China Shenhua memiliki kapitalisasi pasar senilai US$72,75 miliar. Kemudian, Glencore menyusul dengan kapitalisasi pasar US$70,13 miliar.
Ada pula Freeport-McMoRan di urutan keenam dengan kapitalisasi pasar senilai US$59,36 miliar. Perusahaan ini memiliki 48,76% saham Freeport Indonesia.
Vale juga masuk ke dalam jajaran 10 perusahaan tambang terbesar dunia, dengan nilai kapitalisasi pasar US$57,78 miliar. Di Tanah Air, Vale Indonesia dikuasai oleh Vale Canada Limited dengan kepemilikan saham sebesar 43,79%.
Sayangnya, Bayan Resource belum mampu menembus deretan 10 besar perusahaan tambang terbesar dunia. Perusahaan tambang asal Indonesia itu menempati urutan ke-11 dengan kapitalisasi pasar US$38,33 miliar.
Companies Market Cap memeringkatkan perusahaan tersebut dari total 206 perusahaan pertambangan global yang telah melantai di bursa saham. Tercatat, kapitalisasi pasar ratusan perusahaan tersebut diperkirakan mencapai US$1,48 triliun per 14 Agustus 2023.
Berikut adalah 10 perusahaan di sektor pertambangan dengan kapitalisasi pasar terbesar dunia:
- BHP Group (Australia): US$149,19 miliar
- Rio Tinto (Inggris): US$98,98 miliar
- China Shenhua (Tiongkok): US$72,75 miliar
- Glencore Swiss): US$70,13 miliar
- Southern Copper (Amerika Serikat): US$63,51 miliar
- Freeport-McMoRan (Amerika Serikat): US$59,36 miliar
- Vale (Brasil): US$57,78 miliar
- Zijin Mining (Tiongkok): US$44,4 miliar
- Fortescue (Australia): US$41,71 miliar
- Maaden (Arab Saudi): US$40,76 miliar
(Baca: Ini Perusahaan Tambang yang Terapkan Sistem Berkelanjutan Terbaik di Indonesia pada 2022)