Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 96,14 poin atau 1,4% ke level 6.958,21 pada penutupan perdagangan Rabu (15/11/2023).
Menguatnya indeks saham hari ini seiring melandainya inflasi Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu.
“Faktor utama dari inflasi AS yang turun, sehingga investor optimis bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Hal ini tentu baik untuk pasar saham,” kata Analis Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei dilansir dari Antara, Rabu (15/11/2023).
Inflasi AS periode Oktober 2023 tercatat melandai ke level 3,2% secara tahunan year-on-year (yoy) dengan inflasi inti 4% (yoy) dan 0,2% secara bulanan month to month (mtm).
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat dipimpin sektor infrastruktur sebesar 3,6%, diikuti sektor teknologi dan sektor properti yang masing-masing naik 2,47% dan 2,17%.
Sementara, hanya sektor kesehatan yang turun minus 0,49%.
Berdasarkan data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,19 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 20,77 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp10,96 triliun.
Emiten berkode ARTO menjadi top gainer usai melonjak 12,2%, diikuti emiten BULL dan LAJU masing-masing 11,24% dan 11,11%.
Di sisi lain, emiten top loser hari ini adalah CARE yang anjlok 16,06%, diikuti STRK dan MENN berturut-turut 9,63% dan 8,89%.
Sebanyak 319 saham ditutup menguat hari ini, 227 saham stagnan, dan 207 saham melemah.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 823,79 poin atau 2,52% ke 33.519,69, indeks Hang Seng menguat 682,14 poin atau 3,92% ke 18.079, indeks Shanghai menguat 16,76 poin atau 0,55% ke 3.072,83, indeks Strait Times menguat 27,46 poin atau 0,88% ke 3.132,12.
(Baca: IHSG Parkir di Zona Hijau, 10 Sektor Saham Menguat (Selasa, 14 November 2023)