Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 116,77 poin atau 1,61% ke level 7.117,42 pada penutupan perdagangan Kamis (2/5/2024).
Phintraco Sekuritas menyebut, saham-saham bank berkapitalisasi jumbo mengalami tekanan jual (sell-off) signifikan hari ini.
“Selain menahan suku bunga acuan, The Fed menyatakan bahwa tidak ada rencana kenaikan suku bunga acuan di 2024,” tulis Phintraco Sekuritas dalam kajiannya, dilansir dari Katadata, Kamis (2/5/2024).
Harga saham-saham perbankan besar dalam negeri tercatat turun hari ini, di antaranya BMRI terkoreksi 8,33%; BBNI 8%; BRIS 3,79%; BBRI 3,64%; dan BBCA 2,55%.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor saham terkoreksi hari ini. Sektor keuangan turun paling dalam yakni 2,78%, diikuti sektor transportasi dan logistik serta sektor barang konsumen non primer yang masing-masing minus 2,01% dan 1,75%.
Sementara dua sektor lainnya menguat, yakni sektor kesehatan dan sektor industri yang masing-masing naik sebesar 0,12% dan 0,11%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,28 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 19,27 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp16,78 triliun.
Sebanyak 405 saham ditutup melemah hari ini, lalu 187 saham menguat dan 178 saham stagnan.
Emiten berkode ATLA menjadi top loser hari ini setelah tergelincir 24,82%, diikuti ZINC dan SMDR yang masing-masing turun 11,11% dan 8,70%.
Di sisi lain, emiten top gainer hari ini adalah TRGU yang terbang 34,21%, diikuti NASI dan MSKY yang masing-masing naik 20,78% dan 18,33%.
Seluruh bursa saham Asia sore ini kompak parkir di zona hijau. Tercatat, indeks Nikkei menguat 3,83% ke 39.740,39, indeks Hang Seng menguat 2,50% ke 18.207,13, dan indeks Strait Times menguat 0,13% ke 3.296,88
Sedangkan indeks Shanghai tengah libur memperingati hari libur nasional di negaranya.
(Baca: IHSG Ditutup Menguat Jelang Pertemuan FOMC The Fed (Selasa, 30 April 2024))