Indonesia Masih Menarik Sebagai Tujuan Wisatawan Mancanegara?

Pariwisata

Lite

Viva Budy Kusnandar 04/07/2019 09:55 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Mancanegara Beberapa Negara ASEAN 2018

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Indonesia Masih Menarik Sebagai Tujuan Wisatawan Mancanegara?

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Mancanegara Beberapa Negara ASEAN 2018

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Indonesia masih menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara (wisman). Ini tercermin dari kedatangan wisman sepanjang 2018 yang tumbuh 12,6% menjadi 15,8 juta kunjungan dari tahun sebelumnya. Banyaknya destinasi wisata di tanah air yang sudah terkenal secara global seperti Bali, Pulau Komodo, Raja Ampat , Danau Toba, dan Bunaken menjadi magnet bagi para wisman berkunjung ke Indonesia.

Pertumbuhan kunjungan wisman ke Indonesia hanya kalah dari Vietnam, seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Namun, lebih tinggi dari rata-rata kunjungan wisman ke ASEAN (7,4%) maupun pertumbuhan wisman global (5,6%).

Guna menekan defisit transaksi berjalan, pemerintah menargetkan kedatangan wisman sebanyak 20 juta kunjungan dan devisa dari sektor pariwisata sebesar Rp 260 triliun pada tahun ini. Untuk itu diperlukan promosi dan kegiatan pariwisata yang terintegrasi serta perbaikan infrastruktur menuju destinasi wisata di tanah air.

(Baca Databoks: Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara 2018 Tumbuh 12%)

Editor : Hari Widowati