Hanya 9 Kunjungan Turis Asing ke Bali pada April 2021

Pariwisata

Lite

Dwi Hadya Jayani 04/06/2021 12:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Hanya ada sembilan kunjungan wisman pada April 2021, naik dari Maret 2021 yang hanya tiga kunjungan. Kendati, lebih rendah 97,63% dibandingkan pada April 2020 yang mencapai 379 kunjungan.

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Hanya 9 Kunjungan Turis Asing ke Bali pada April 2021

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pandemi virus corona Covid-19 masih memukul sektor pariwisata di Bali. Ini terlihat dari minimnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata pada April 2021.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hanya ada sembilan kunjungan wisman pada dua bulan lalu. Jumlah itu naik dari Maret 2021 yang hanya tiga kunjungan. Meski demikian, kunjungan wisman ke Bali pada April 2021 masih lebih rendah 97,63% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu sebesar 379 kunjungan.

Sementara, TPK hotel berbintang di Bali tercatat sebesar 10,09% pada April 2020. Angkanya turun 0,15 poin dibandingkan Maret 2021 yang mencapai 10,24%, namun naik 6,87 poin dari April 2020 yang sebesar 3,22%.

(Baca: Kunjungan Wisman Turun Jadi 125,7 Ribu pada April 2021)

Sebagai informasi, data yang berhasil dikumpulkan terkait TPK hotel berbintang hanya berasal dari beberapa hotel yang masih beroperasi. Kondisi ini terjadi lantaran adanya penurunan usaha di sektor tersebut akibat pandemi corona.

Editor : Dimas Jarot Bayu