Posisi Cadangan Devisa Indonesia kembali menurun pada akhir Januari 2022. Bank Indonesia (BI) melaporkan, cadangan devisa pada periode tersebut sebesar US$ 141,3 miliar.
Posisi ini turun 2,48% dari level cadangan devisa pada Desember 2021 yang sebesar US$ 144,9 miliar (month-to-month). Meski menurun, Bank Sentral menilai posisi cadangan devisa ini masih tetap tinggi.
Penurunan posisi cadangan devisa pada Januari 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, penurunan ini dipengaruhi oleh berkurangnya penempatan valas perbankan di Bank Indonesia sebagai antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan membaiknya aktivitas perekonomian.
BI mencatat posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, posisi cadangan devisa berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal. Cadangan devisa Indonesia juga dinilai mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai. Hal tersebut didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.
(Baca: Amerika Serikat, Negara Anggota G20 dengan Cadangan Emas Bank Sentral Terbanyak)