Medsos yang Paling Banyak Digunakan untuk Cek Berita di Indonesia

Media

Premium

Erlina Fury Santika 24/06/2025 17:47 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut survei Reuters Institute, sejumlah masyarakat Indonesia mengakses berita melalui media sosial. Paling banyak adalah WhatsApp.

Media Sosial yang Digunakan Warga Indonesia untuk Mengakses Berita (Januari-Februari 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Medsos yang Paling Banyak Digunakan untuk Cek Berita di Indonesia”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Media Sosial yang Digunakan Warga Indonesia untuk Mengakses Berita (Januari-Februari 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Penggunaan media sosial sebagai sumber informasi atau berita masif terjadi di Indonesia. Dalam survei teranyar Reuters Institute, terdapat enam media sosial teratas yang kerap dipakai untuk mengakses berita.

Tertinggi adalah WhatsApp dengan penggunaan untuk berita mencapai 43% pada awal 2025. Meski jadi yang tertinggi, penggunaan ini turun 3 poin persen dari survei 2024.

Selanjutnya ada YouTube dengan proporsi keterpilihan 41%. Facebook menyusulnya, dipilih oleh 39% responden atau naik 4 poin persentase dari 2024.

TikTok juga masuk daftar ini yang dipilih 34% atau naik 5 poin persen. Lalu ada Instagram, sebesar 31%, naik 2 poin persen.

Paling kecil adalah X atau Twitter, digunakan 13% responden, atau naik tipis 1 poin persen dari tahun lalu.

Menurut analisis Reuters Institute, penggunaan media sosial melampaui sumber berita dari media cetak dan televisi, terlebih saat Prabowo Subianto dilantik sebagai presiden pada Oktober 2024.

Pemilihan umum pada Februari sebelumnya memang memberikan dorongan sementara untuk media lawas, namun tetap ada penurunan minat secara keseluruhan pada semua sumber berita, termasuk media online dan media sosial.

Reuters Insititute juga menyoroti pendanaan yang berkembang di industri media Indonesia. Menurutnya, meskipun tidak ada penutupan besar-besaran terhadap media pada 2024, media di Indonesia terus mengalami penurunan pendapatan iklan.

Salah satu pendorong melesunya pendapatan di industri tersebut karena adanya pemotongan anggaran negara untuk program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah hingga Rp306,7 triliun (US$ 3,1 miliar).

"Hal ini memiliki dampak yang tidak terduga pada kesehatan organisasi berita, karena iklan pemerintah di tingkat nasional dan provinsi mengering," tulis Reuters Institute dalam laporan Digital News Report 2025, dikutip pada Selasa (24/6/2025).

Sebagai informasi, survei Digital News Report 2025 khusus Indonesia menyasar 2.028 responden yang digelar secara online pada Januari-Februari 2025. Secara total, ada 97.055 yang disurvei dari sejumlah negara pada tahun ini.

(Baca: Media Lawas yang Masih Banyak Diakses Warga RI, TvOne Teratas)

Editor : Erlina Fury Santika