Pengguna Instagram Global Lebih Gemar Buka Reels

Media

Premium

Erlina Fury Santika 21/05/2025 16:45 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut riset Sensor Tower, penggunaan Instagram oleh pengguna global lebih banyak untuk menyaksikan video pendek atau reels, dengan proporsi 36,54% dari total penggunaan aplikasi tersebut.

Proporsi Waktu yang Dihabiskan Berdasarkan Fitur dalam Aplikasi Instagram Secara Global (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Pengguna Instagram Global Lebih Gemar Buka Reels”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Proporsi Waktu yang Dihabiskan Berdasarkan Fitur dalam Aplikasi Instagram Secara Global (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut riset Sensor Tower, pengguna Instagram global lebih gemar menghabiskan waktu menonton video pendek atau reels dibanding fitur lainnya di apliksi tersebut.

Dalam laporan State of Mobile 2025 dari lembaga tersebut dijabarkan, proporsi penggunaan reels mencapai 36,54% dari total penggunaan aplikasi milik Meta Platforms Inc ini.

Setelahnya, banyak pengguna menikmati waktunya untuk melihat beranda utama atau main feed, sebesar25,63%.

Lalu disusul pesan (chat) 8,1% dan cerita harian (story) sebesar 7,5%. Adapun aktivitas dalam fitur lainnya terhimpun sebanyak 22,2%.

Tim riset menyebut, pengguna ponsel iOS dan Android menghabiskan total tiga triliun jam di aplikasi media sosial dan pesan sosial sepanjang 2024, naik 6% (year-on-year/yoy) dari 2023 yang sebanyak 2,8 triliun jam.

"India menjadi salah satu kontributor utama pertumbuhan ini, dengan waktu penggunaan aplikasi sosial di negara tersebut naik 16% secara tahunan (yoy)," tulis Sensor Tower, dikutip pada Selasa (20/5/2025).

Aplikasi sosial juga mulai mendiversifikasi strategi monetisasi mereka, menurut Sensor Tower. Jika sebelumnya raksasa media sosial sangat bergantung pada iklan sebagai sumber pendapatan utama, kini aplikasi media sosial bisa menggaet untung dari fitur pembelian atau in-app purchases (IAP).

"Kesuksesan TikTok dengan pembelian dalam aplikasi (in-app purchases/IAP) mendorong aplikasi lain seperti Instagram dan Snapchat untuk menambahkan fitur IAP sebagai sumber pendapatan tambahan—terutama karena regulasi baru membuat pasar periklanan semakin menantang," tulis Sensor Tower.

Editor : Erlina Fury Santika