12% Impor Pupuk Indonesia Berasal dari Rusia

Materials

Lite

Reza Pahlevi 16/03/2022 16:50 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Indonesia mengimpor 743 ribu ton pupuk dari Rusia pada 2020. Ini membuat Rusia menjadi negara asal impor pupuk terbesar keempat.

Negara Asal Impor Pupuk Terbesar Indonesia, 2020

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

12% Impor Pupuk Indonesia Berasal dari Rusia

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Negara Asal Impor Pupuk Terbesar Indonesia, 2020

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Invasi Rusia terhadap Ukraina dapat berdampak terhadap ketahanan pangan dunia karena status Rusia sebagai pengekspor pupuk terbesar di dunia. Indonesia sendiri mengimpor 743 ribu ton pupuk dari Rusia pada 2020.

Kapasitas impor tersebut membuat Rusia menjadi negara asal impor pupuk terbesar keempat Indonesia. Impor pupuk dari Rusia mencakup 12% dari total impor pupuk Indonesia.

Pasokan pupuk dari Tiongkok ke Indonesia berada di peringkat pertama dengan kapasitas impor sebesar 1,65 juta ton. Selanjutnya, Kanada di peringkat kedua dengan kapasitas impor sebesar 1,2 juta ton pupuk.

Mesir berada di peringkat ketiga dengan kapasitas impor sebesar 754 ribu ton. Sekutu Rusia, Belarusia, berada di peringkat kelima dengan kapasitas impor sebesar 569 ribu ton.

Indonesia mengimpor pupuk sebanyak 6,25 juta ton pada 2020. Ini merupakan peningkatan 2% dari 6,13 juta ton pada 2019.

(Baca: Selain Gandum dan Serelia, Rusia Juga Pemasok Pupuk Terbesar di Dunia)

Editor : Annissa Mutia