Produksi Padi 2019 Turun Akibat Cuaca Ekstrem

Lingkungan

Lite

Yosepha Pusparisa 05/02/2020 17:15 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Produksi Padi (2019)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Produksi Padi 2019 Turun Akibat Cuaca Ekstrem

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Produksi Padi (2019)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Produksi padi Indonesia pada 2019 sebesar 54,6 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah ini turun 7,8 persen dibandingkan produksi 2018 yang mencapai 59,2 juta ton GKG.

Penyebab penurunan ini dilatarbelakangi cuaca ekstrem. Pada Januari dan Februari 2019 terjadi di berbagai wilayah, sehingga lahan sawah tergenang. Sebaliknya, Juli hingga Desember terjadi musim kemarau panjang. Hal ini mengakibatkan luas panen menurun dan berimbas pada produksi padi.

Dalam rentang 2019, produksi padi tertinggi terjadi pada Maret. Produksi padi mencapai 9,17 juta ton GKG. Kemudian mengalami fluktuasi yang cenderung menurun hingga akhir tahun.

Editor : Aria W. Yudhistira

Tags

Data Terkait

Produksi Padi Indonesia Menyusut 2018-2024

Luas Panen Padi Indonesia Berkurang 2018-2024

Proyeksi Luas Panen Padi di 38 Provinsi Indonesia pada 2024

Luas Panen Padi Indonesia Berkurang pada 2023, Rekor Terendah Baru

Sampah Makanan Terbanyak Indonesia Berupa Padi, Buah, dan Sayur

Meski Panen Berkurang, Produktivitas Padi Indonesia Naik pada 2023

Data Stories Terkini

Prakiraan Cuaca di Medan 22 Nov-01 Des/24 Demografi 22/11/2024, 22:43 WIB

Prakiraan Cuaca di Kupang 22 Nov-01 Des/24 Demografi 22/11/2024, 18:33 WIB

IHSG Ditutup Menguat, Sektor Teknologi Paling Berseri (Jumat, 22 November 2024) Pasar 22/11/2024, 18:04 WIB

Harga Pangan Jumat (22/11) di DKI Jakarta: Telur Naik, Garam Turun Ekonomi & Makro 22/11/2024, 17:53 WIB

Tren PHK di Jakarta, Tertinggi se-Indonesia pada Oktober 2024 Ketenagakerjaan 22/11/2024, 17:46 WIB

Pengeluaran Penduduk Kabupaten Pati untuk Membeli Bumbu-Bumbuan Rp4.289,59 per Kapita per Minggu Ekonomi & Makro 22/11/2024, 17:42 WIB

Unduh

Sumber

Data Populer

Harga Minyak Dunia Turun ke US$ 74,22 per Barel (Jumat, 22 November 2024)

Harga Minyak Dunia Turun ke US$ 74,22 per Barel (Jumat, 22 November 2024)

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 15.911,3 per Dolar AS (Rabu, 20 November 2024)

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 15.911,3 per Dolar AS (Rabu, 20 November 2024)

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Turun Menuju Level US$ 16.000 per Ton (Kamis, 21 November 2024)

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Turun Menuju Level US$ 16.000 per Ton (Kamis, 21 November 2024)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan Pagi Hari Diperdagangkan US$ 549,5 Bushel (Jumat, 22 November 2024)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan Pagi Hari Diperdagangkan US$ 549,5 Bushel (Jumat, 22 November 2024)

Harga Gas Alam Dunia Naik Menuju Level US$ 3,32 per Mmbtu (Kamis, 21 November 2024)

Harga Gas Alam Dunia Naik Menuju Level US$ 3,32 per Mmbtu (Kamis, 21 November 2024)